Unjuk rasa anti-pemerintah meletus di Belarusia usai berakhirnya pemilihan umum pada 9 Agustus. Aksi protes terbaru pada Sabtu kemarin merupakan demonstrasi yang ke-35.
Dilansir dari TOI, Minggu 13 September 2020, banyak pedemo membawa foto Maria Kolesnikova, pemimpin Dewan Koordinasi Oposisi Belarusia. Kolesnikova sempat diculik sekelompok pria bertopeng dan hendak "diusir" ke Ukraina.
Namun saat di perbatasan, Kolesnikova merobek paspornya agar tidak bisa memasuki Ukraina. Kolesnikova kini berada di tahanan polisi.
Selain foto Kolesnikova, sebagian demonstran juga membawa spanduk bertuliskan "Anda telah mengecat hati kami dengan warna biru." Tulisan tersebut merujuk pada pernyataan Lukashenko yang mengklaim adanya sejumlah perempuan yang sengaja mengecat dirinya agar terlihat seperti telah dipukuli polisi.
Grup hak asasi manusia Viasna melaporkan, lebih dari 70 orang ditahan polisi dalam aksi protes terbaru di Minsk. Sejauh ini Lukashenko menolak bertemu dengan Dewan Koordinasi Oposisi, dan sebagian besar tokoh grup tersebut telah ditahan atau meninggalkan Belarusia.
Capres oposisi Svetlana Tikhanovskaya telah mengungsi ke Lithuania usai berakhirnya pilpres. Ia mengaku harus meninggalkan Belarusia demi melindungi anak-anaknya.
Tikhanovskaya mengklaim dirinya meraih 60 hingga 70 persen suara dalam pilpres Belarusia jika surat suara dihitung secara benar. Namun Komisi Elektoral Belarusia menyatakan Lukashenko sebagai pemenang dengan 80,1 persen suara, sementara Tikhanovskaya hanya 10,12 persen.
Gerakan protes masif sejak berakhirnya pemilu bertujuan mendesak mundur Lukashenko dan menyerukan adanya pemilihan umum baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News