Kabar tersebut menjadi berita terpopuler di kanal internasional Medcom.id pada Minggu, 5 Juni 2022.
Dua berita terpopuler lainnya adalah seputar penangkapan yang dilakukan polisi Hong Kong di peringatan tragedi Lapangan Tiananmen dan mengenai sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Rusia yang masih menginvasi Ukraina.
Berikut selengkapnya:
Ledakan Guncang Lapangan Trafalgar di London, Ratusan Orang Berlarian
Ledakan terjadi tak lama usai polisi mengevakuasi sebuah area dari situs wisata ternama di hari ketiga peringatan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II.Menurut laporan media The Sun, evakuasi dilakukan setelah adanya panggilan telepon ke Kepolisian Metropolitan Inggris mengenai sebuah kendaraan mencurigakan di Lapangan Trafalgar.
Selang satu jam kemudian, polisi menuliskan via Twitter bahwa kendaraan tersebut "telah diinvestigasi dan tidak ada kekhawatiran lebih lanjut."
Apa lagi yang disampaikan kepolisian Inggris mengenai peristiwa tersebut? Cek selengkapnya di sini.
Polisi Hong Kong Tangkap Sejumlah Orang di Peringatan Tragedi Tiananmen
Kepolisian Hong Kong menangkap sejumlah orang yang dinilai hendak mencoba menggelar acara peringatan tragedi Lapangan Tiananmen pada Sabtu. Penangkapan ini merupakan upaya Tiongkok dalam menyingkirkan segala bentuk peringatan terkait tragedi tersebut.Tragedi Lapangan Tiananmen merujuk pada peristiwa di saat prajurit dan tank-tank Tiongkok menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi pada 4 Juni 1989. Mendiskusikan atau memperingati tragedi tersebut merupakan sesuatu yang sangat dilarang oleh Tiongkok.
Kota semi-otonom Hong Kong adalah salah satu wilayah Tiongkok di mana peringatan tragedi Lapangan Tiananmen masih diperbolehkan. Namun dua tahun lalu, di saat Tiongkok memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional, peringatan semacam itu dilarang.
Berapa banyak orang yang ditangkap polisi Hong Kong terkait peringatan tragedi Lapangan Tiananmen? Cek selengkapnya di sini.
Macron Tegaskan Rusia Tidak Boleh Dipermalukan di Ukraina
Rusia tidak boleh dipermalukan di Ukraina, ucap Presiden Prancis Emmanuel Macron, agar hubungan diplomatik antara Barat dan Moskow bisa membaik ketika peperangan berakhir suatu saat nanti.Macron mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat sebuah kesalahan "historis dan fundamental" terkait invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Kendati begitu, Prancis menekankan bahwa eskalasi lebih lanjut dari konflik Rusia-Ukraina harus dihindari.
Berbicara dalam wawancara dengan sejumlah surat kabar regional Prancis, Macron berkata: "Kita tidak boleh mempermalukan Rusia, agar saat perang berakhir nanti, kita dapat mencari jalan keluar melalui saluran diplomatik."
Apa lagi yang disampaikan Macron terkait hal ini? Cek selengkapnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News