Polisi Hong Kong berusaha mencegah acara peringatan tragedi Lapangan Tiananmen di Causeway Bay, 4 Juni 2022. (Charlotte MACHADO / AFP)
Polisi Hong Kong berusaha mencegah acara peringatan tragedi Lapangan Tiananmen di Causeway Bay, 4 Juni 2022. (Charlotte MACHADO / AFP)

Polisi Hong Kong Tangkap Sejumlah Orang di Peringatan Tragedi Tiananmen

Willy Haryono • 04 Juni 2022 22:19
Hong Kong: Kepolisian Hong Kong menangkap sejumlah orang yang dinilai hendak mencoba menggelar acara peringatan tragedi Lapangan Tiananmen pada Sabtu, 4 Juni 2022. Penangkapan ini merupakan upaya Tiongkok dalam menyingkirkan segala bentuk peringatan terkait tragedi tersebut.
 
Tragedi Lapangan Tiananmen merujuk pada peristiwa di saat prajurit dan tank-tank Tiongkok menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi pada 4 Juni 1989. Mendiskusikan atau memperingati tragedi tersebut merupakan sesuatu yang sangat dilarang oleh Tiongkok.
 
Kota semi-otonom Hong Kong adalah salah satu wilayah Tiongkok di mana peringatan tragedi Lapangan Tiananmen masih diperbolehkan. Namun dua tahun lalu, di saat Tiongkok memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional, peringatan semacam itu dilarang.

Reporter AFP melihat setidaknya ada enam orang yang ditangkap polisi Hong Kong Sabtu ini, yang sebagian besarnya terjadi pada malam hari. Salah satu yang ditangkap adalah aktivis Yu Wai-pan dari partai Liga Demokrat Sosial (LSD).
 
LSD mengatakan bahwa Yu dibebaskan beberapa saat kemudian tanpa adanya dakwaan apa pun. Sementara rekan Yu, Lau San-ching, ditangkap karena memakai baju bergambar aktivis demokrasi Tiongkok Li Wangyang dengan tulisan, "kenang 4 Juni."
 
Polisi mengonfirmasi bahwa seorang pria berusia 80 tahun ditangkap karena menghalangi kinerja petugas. Namun hingga Sabtu malam, polisi tidak menyebutkan jumlah pasti penangkapan sepanjang hari ini.
 
Otoritas Hong Kong memperingatkan bahwa "berpartisipasi dalam perkumpulan ilegal" dapat diancam dengan hukuman lima tahun penjara.
 
"Selama 33 tahun, biasanya peringatan berjalan damai. Tapi hari ini, (polisi) seperti sedang menghadapi sebuah musuh besar," sebut Chan Po-ying, kepala LSD.
 
"Cahaya lilin akan tetap menyala; hati masyarakat akan tetap hidup," sambungnya.
 
Baca:  AS Sebut Korban Tragedi Lapangan Tiananmen 'Tak Akan Pernah Dilupakan'
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan