Pada Rabu, 3 Januari 2024, Rusia menyerahkan 248 personel militer kepada Ukraina melalui mediasi Uni Emirat Arab. Sementara itu, Ukraina telah memulangkan 230 orang Rusia.
"Lebih dari 200 tentara dan warga sipil kami telah dikembalikan dari tawanan Rusia," ucap Presiden Ukraina di aplikasi pesan Telegram dikutip dari Al Jazeera pada Kamis, 4 Januari 2024.
Baca: Rusia Tuduh Ukraina Persiapkan Propaganda Penggunaan Senjata Kimia. |
Meskipun pertukaran tawanan telah terjadi beberapa kali selama perang, kesepakatan pertukaran senjata sempat terhenti paruh kedua tahun lalu. Pertukaran awal tahun 2024 ini merupakan pertukaran pertama, setelah hampir lima bulan tidak ada pertukaran antara kedua negara tersebut.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyampaikan pengumuman gembira melalui aplikasi pesan Telegram, dan ombudsman hak asasi manusia Ukraina menyebut ini sebagai pertukaran ke-49 antara kedua belah pihak. Pihak berwenang di Kyiv menyebut pertukaran tersebut sebagai pertukaran pasukan terbesar yang tercatat sepanjang perang Rusia-Ukraina.
Pada hari yang sama, Rabu, 3 Januari, Rusia menembak 12 rudal ke wilayah selatan yang berbatasan dengan Ukraina. Gubernur wilayah Belgorod Rusia, Vyacheslav Gladkov mengatakan, penembakan dilakukan akibat serangan rudal dan pesawat nirawak yang dilakukan oleh Ukraina.
Demi keamanan di sekitar, penduduk di sekitar amunisi yang belum meledak segera dievakuasi dan unit penjinak bom dipanggil untuk mengevaluasi bahayanya.
Rusia menyebut bahwa Ukraina menembakkan enam rudal balistik Tochka-U dan enam peluru kendali dari peluncur roket berat Vilkha. Serangan tersebut sebagai bentuk dari perluasan konflik antara kedua negara,.
Ukraina meningkatkan serangan terhadap Belgorod setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran sejak awal perang. Presiden Rusia, Vladimir Putin, menanggapi serangan Kyiv ke Belgorod dengan janji bahwa tindakan tersebut "tidak akan dibiarkan begitu saja." (Atika Pusagawanti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News