Menurut surat kabar Cumhuriyet, Bulan Sabit Merah Turki telah menjual 2.050 tenda kepada badan amal Ahbap seharga 46 juta pound Turki atau sekitar Rp37 miliar rupiah.
Gempa bumi yang terjadi pada 6 Februari telah menewaskan lebih dari 44.000 orang di Turki dan ribuan lainnya di Suriah.
Jurnalis Cumhuriyet, Murat Agirel, mengisahkan bahwa penjualan tenda bantuan merupakan sebuah skandal dari aksi bantuan kepada korban gempa.
"Badan amal terbesar Turki, Bulan Sabit Merah, menjual tenda alih-alih mendistribusikannya secara gratis kepada mereka yang membutuhkan ketika orang-orang membutuhkannya tiga hari setelah gempa," kata Murat, dikutip dari laman Al Arabiya News.
Kepala Bulan Sabit Merah Turki, Kerem Kinik, mengonfirmasi via Twitter bahwa Kizilay Cadir, anak perusahaan dari organisasinya yang bertanggung jawab memproduksi tenda, memang menjual tenda kepada Ahbap dengan harga tertentu.
"Kerja sama Bulan Sabit Merah dengan Ahbap bersifat moral, masuk akal dan etis," kata Kinik.
Namun, beberapa tokoh oposisi Turki menyerukan pengunduran diri Kerem Kinik dari posisi Bulan Sabit Merah Turki. "Anda memalukan," kata Meral Aksener, ketua Partai Iyi yang berhaluan nasionalis, via Twitter.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh mereka yang mengkritik Bulan Sabit Merah Turki sebagai pribadi yang "tidak jujur dan keji." Sebagai tanggapan, pemimpin partai oposisi utama, Kemal Kilicdaroglu, menuduh Erdogan telah menghina para korban gempa bumi.
Pemerintah Turki dituduh gagal mendistribusikan tenda, sejumlah bantuan kemanusiaan, dan tim bantuan dalam jumlah memadai ke beberapa lokasi terdampak gempa. Pernyataan tersebut sempat diakui Erdogan di hari-hari awal usai gempa, walau menegaskan bahwa kondisinya terus diperbaiki. (Jessica Gracia)
Baca juga: RS Lapangan Indonesia Diserbu Pasien Gempa Turki Jelang Akhir Layanannya
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News