Sebuah bendera Swedia berkibar di kota Stockholm. (Jonathan Nackstrand/AFP/Getty)
Sebuah bendera Swedia berkibar di kota Stockholm. (Jonathan Nackstrand/AFP/Getty)

ASEAN Dianggap Stabil, Swedia Tertarik Jadi Mitra Eksternal

Marcheilla Ariesta • 16 Mei 2023 13:44
Stockholm: Swedia tampaknya tertarik untuk bergabung menjadi mitra eksternal ASEAN. Hal ini ditunjukkan dengan pemberian surat intensi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) dari Swedia kepada Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akhir pekan kemarin.
 
Duta Besar Indonesia untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo mengatakan, Swedia percaya dengan ASEAN sebagai organisasi kawasan yang stabil, damai, dan sejahtera. Karenanya langkah ini mereka ambil untuk mempererat hubungan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara tersebut.
 
"Keinginan Swedia untuk menjalin hubungan yang lebih kuat dengan ASEAN berdasarkan suatu traktat yang mengikat sehingga akan membawa hubungan Swedia-ASEAN ke tingkat yang baru," katanya kepada Medcom.id, Selasa, 16 Mei 2023.

Keinginan strategis Swedia, kata Kamapradipta, juga bertujuan untuk turut memelihara kawasan Asteng yang stabil, damai dan sejahtera.
 
Ia menilai, salah satu hal yang menambah ketertarikan Swedia pada ASEAN, yakni dengan keberadaan lebih dari 700 perusahaan swasta Swedia di kawasan. Menurutnya, ada sekitar 90 perusahaan yang ada hanya di Indonesia, seperti Ericsson, yang sudah di Indonesia sejak 1907.
 
Baca juga:  Menlu Retno Tekankan Kolaborasi dalam Pertemuan Indo-Pasifik di Swedia
 
Selain itu, wisatawan Swedia yang berkunjung ke Asteng sekitar 100 hingga 200 ribu per tahunnya, dan sebanyak 57 ribu ke Indonesia per tahun di masa pra pandemi.
 
"Mereka ingin turut menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, khususnya kontribusi Swedia di bidang green transition, sustainability, renewable energy dan digitalization," kata dia.
 
"Dan sebagai rujukan dasar bagi pendekatan Swedia tidak hanya pada kawasan ASEAN, tetapi juga Indo-Pasifik dan Asia Pasifik jika di kaitkan dengan “ASEAN Centrality”," sambungnya.
 
Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC) didirikan pada 1976 dan mewujudkan prinsip-prinsip universal koeksistensi damai dan kerjasama yang bersahabat antara negara-negara di Asia Tenggara.
 
Ini adalah kode yang mengikat secara hukum untuk hubungan antar negara di kawasan dan sekitarnya.
 
Traktat tersebut telah diamandemen tiga kali, masing-masing pada 1987, 1998, dan 2010, untuk memungkinkan aksesi oleh negara-negara di luar Asia Tenggara serta organisasi regional yang anggotanya adalah negara-negara berdaulat.
 
Tujuan Traktat ini, untuk mempromosikan perdamaian abadi, persahabatan dan kerja sama di antara rakyat Asia Tenggara yang akan berkontribusi pada kekuatan, solidaritas, dan hubungan yang lebih dekat.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan