Seorang pengunjuk rasa membawa plakat bertuliskan Mari Lindungi Pensiun Kita di Paris, Prancis, 11 Maret 2023. (Christophe ARCHAMBAULT / AFP)
Seorang pengunjuk rasa membawa plakat bertuliskan Mari Lindungi Pensiun Kita di Paris, Prancis, 11 Maret 2023. (Christophe ARCHAMBAULT / AFP)

Senat Prancis Setujui Rencana Reformasi Pensiun di Tengah Aksi Protes

Willy Haryono • 12 Maret 2023 12:28
Paris: Senat Prancis menyetujui reformasi pensiun kontroversial Presiden Emmanuel Macron pada Sabtu, 11 Maret 2023, di saat aksi protes atas rencana tidak populer itu berlanjut ke hari ketujuh.
 
Senat, atau majelis tinggi Parlemen Prancis, memberikan suara pada RUU reformasi pada Sabtu malam ketika para demonstran di seluruh negeri turun ke jalan untuk memprotes langkah pemerintah menaikkan usia pensiun menjadi 64 tahun.
 
Mengutip dari laman La Prensa Latina, Perdana Menteri Prancis Élisabeth Borne mengatakan bahwa itu adalah "langkah tegas untuk mewujudkan reformasi yang akan memastikan masa depan pensiun kita."

Ia mengatakan pemerintah "berkomitmen penuh untuk mengizinkan adopsi akhir dalam beberapa hari ke depan."
 
Anggota parlemen majelis tinggi Prancis meloloskan reformasi pensiun dengan 195 suara berbanding 112. Meski pemerintah mendapatkan persetujuan Senat, proposal tersebut harus melewati rintangan lain sebelum menjadi undang-undang.
 
Sebuah panel anggota parlemen gabungan dari kedua majelis akan meninjau RUU tersebut sebelum kembali ke majelis tinggi. Pemerintah kemudian akan mengajukannya di Majelis Nasional majelis rendah untuk persetujuan akhir.
 
Panel bersama kemungkinan akan memperdebatkan teks RUU pada Rabu mendatang.
 
Namun, pemungutan suara Majelis Nasional diperkirakan akan dekat karena DPR, di mana partai berkuasa membutuhkan suara mayoritas sekutunya, yang tidak menyetujui rencana tersebut sebelumnya.
 
Pemerintahan Macron membela reformasi pensiun sebagai satu-satunya cara layak untuk menjamin keseimbangan keuangan di tahun 2030.
 
"Status quo dalam 10 tahun ke depan berarti akumulasi defisit EUR150 miliar (USD162 miliar) dan penurunan kualitas hidup para pensiunan," kata Menteri Tenaga Kerja Olivier Dussopt.
 
Gagasan menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun dan meningkatkan menjadi 43 jumlah tahun seseorang harus bekerja untuk menerima pensiun penuh juga tidak populer di kalangan sayap kanan.
 
"Memerintah dengan kebrutalan untuk memaksakan reformasi yang tidak diinginkan Prancis: lihatlah satu-satunya tujuan mereka," kata Marine Le Pen dari National Rally pada hari Jumat di Twitter setelah partai yang berkuasa bergerak untuk mendorong RUU melalui Senat.
 
Baca juga:  Kecam Reformasi Pensiun, Jutaan Pekerja Bertekad 'Lumpuhkan Prancis'
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan