Pesawat kepresidenan AS Air Force One terparkir di pangkalan udara Joint Base Andrews. (ALEX EDELMAN/AFP)
Pesawat kepresidenan AS Air Force One terparkir di pangkalan udara Joint Base Andrews. (ALEX EDELMAN/AFP)

Seorang Penyusup Menerobos Masuk ke Pesawat Pemerintahan AS

Willy Haryono • 06 Februari 2021 08:48
Maryland: Angkatan Udara Amerika Serikat akan melakukan kajian bidang keamanan secara menyeluruh setelah seorang penyusup menerobos masuk pangkalan udara Joint Base Andrews di Maryland. Pesawat kepresidenan AS, Air Force One, ada di pangkalan udara tersebut.
 
Baca:  Beruntungnya Donald Trump Terbang dengan Air Force One untuk Terakhir Kali
 
Kamis kemarin, seorang pria dewasa yang tak bersenjata menerobos masuk ke Joint Base Andrews. Ia diketahui sempat memasuki C-40, sebuah pesawat yang biasa digunakan jajaran pejabat tinggi AS.

"Semua orang menganggap ini hal serius," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon, John Kirby.
 
Dilansir dari laman BBC pada Sabtu, 6 Februari 2021, sejauh ini tidak ada indikasi penyusup tersebut terkait dengan grup ekstremis tertentu.
 
Menurut keterangan dari Angkatan Udara, tersangka telah berhasil ditahan petugas keamanan. Kasus ini dilimpahkan ke otoritas setempat, dan sebuah dakwaan federal atas penerobosan properti telah dilayangkan kepada tersangka.
 
Joint Base Andrews berlokasi sekitar 24 kilometer dari Gedung Putih di Washington DC. Pangkalan udara tersebut biasa didatangi presiden, wakil presiden, dan jajaran pejabat tinggi lainnya yang hendak melakukan kunjungan kerja.
 
Presiden Joe Biden terbang dari pangkalan Joint Base Andrews menuju rumahnya di Wilmington, Delaware pada Jumat malam kemarin.
 
Inspektur Jenderal Angkatan Udara AS akan melakukan investigasi mengenai penyusupan ini. Kajian komprehensif di bidang keamanan juga akan dilakukan di semua instalasi keamanan AS di seluruh dunia.
 
"Keamanan di dalam instalasi kami sangatlah pentingnya," tutur Kolonel Roy Oberhaus, komandan di pangkalan udara Joint Base Andrews. "Peristiwa kali ini adalah pelanggaran serius dalam bidang keamanan," lanjutnya.
 
Penyusupan terjadi hampir satu bulan usai terjadinya kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari. Ribuan Garda Nasional yang dikerahkan ke Washington DC akan tetap bersiaga di sana hingga Maret mendatang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan