Sosok Kamala Harris ramai diperbincangkan usai ia terpilih sebagai pendamping Biden dalam bursa pemilihan presiden. Ia bahkan mendapat dukungan dari tanah leluhurnya di India untuk maju sebagai wakil presiden AS.
Warga di desa Thulasendrapuram, India, tempat kakek dari pihak ibu Harris lahir, mendoakannya agar Biden menang sehingga Harris dapat melaju di kursi nomor dua di Negeri Paman Sam.
Tokoh Partai Demokrat di California lahir di Oakland, California, dari dua orangtua imigran. Ibu keturunan India dan ayah keturunan Jamaika.
Setelah orangtuanya bercerai, Harris dibesarkan oleh ibu tunggal yang berprofesi seorang peneliti kanker dan aktivis hak-hak sipil. Dia tumbuh berdekatan dengan warisan India-nya dan mengikuti sang ibu berkunjung ke India.
Tetapi Harris mengatakan bahwa ibunya mengadopsi budaya Afrika-Amerika di Oakland, membenamkan kedua putrinya -,Kamala dan adik perempuannya Maya,- di dalamnya.
"Ibuku mengerti betul bahwa dia membesarkan dua anak perempuan kulit hitam," tulisnya dalam otobiografinya 'The Truths We Hold'. "Dia tahu bahwa Tanah Air angkatnya akan melihat Maya dan saya sebagai gadis kulit hitam dan dia bertekad untuk memastikan kami akan tumbuh menjadi wanita kulit hitam yang percaya diri dan bangga,” sebut Harris.
Dia melanjutkan kuliah di Howard University, salah satu perguruan tinggi dan universitas kulit hitam terkemuka dalam sejarah. Kuliah di Howard University digambarkan Harris sebagai salah satu pengalaman paling formatif dalam hidupnya.
Harris mengatakan dia selalu nyaman dengan identitasnya dan hanya menggambarkan dirinya sebagai ‘rakyat Amerika’.
Setelah empat tahun di Howard, Harris melanjutkan untuk mendapatkan gelar hukumnya di University of California, Hastings, dan memulai karirnya di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County.
Dia menjadi jaksa wilayah, sebuah jabatan jaksa tertinggi untuk San Francisco pada tahun 2003, sebelum terpilih sebagai perempuan pertama dan orang Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai jaksa agung California, pengacara top dan pejabat penegak hukum di negara bagian terpadat di Amerika.
Dalam hampir dua masa jabatannya sebagai jaksa agung, Harris mendapatkan reputasi sebagai salah satu bintang Partai Demokrat yang sedang naik daun. Harris menggunakan momentum ini untuk mendorong pemilihannya sebagai senator junior AS di California pada 2017.
Sejak pemilihannya menjadi anggota Senat AS, mantan jaksa penuntut mendapat dukungan di antara kaum progresif karena pertanyaannya yang pedas terhadap calon Mahkamah Agung saat itu Brett Kavanaugh dan Jaksa Agung William Barr dalam sidang-sidang penting Senat.
Pencalonan Harris pada tahun 2020 menempatkan rekornya sebagai jaksa penuntut utama California di bawah sorotan.
Meskipun bersandar ke kiri pada masalah-masalah seperti pernikahan gay dan hukuman mati, dia menghadapi serangan berulang-ulang dari kaum progresif karena tidak cukup progresif.
Setahun yang lalu, senator California itu melonjak ke depan kerumunan kandidat di belakang serangkaian pertunjukan debat yang kuat dan kritik pedas terhadap saingannya Joe Biden. Namun, pada akhir 2019, kampanyenya mati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id