Berbicara kepada CNN pada hari Minggu kemarin, Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengaku "terpukul" atas apa yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
"Kami melakukan apa yang kami bisa untuk mendukung dan membantu Ukraina. Putin tidak boleh menang dalam perang ini," sambungnya, dikutip dari Republic World.
PM Kallas, yang juga akan menghadiri pertemuan NATO terkait isu Rusia-Ukraina, mengatakan bahwa strategi mengakhiri perang harus difokuskan pada "pembendungan pintar." Ini artinya, ungkap dia, NATO harus mengubah fokus dari "posisi pencegahan" ke "posisi pertahanan."
Ini meliputi langkah meningkatkan kontribusi negara-negara NATO dalam memperkuat pertahanan antar negara, dan juga pertahanan NATO secara keseluruhan.
"Ada beberapa kapabilitas yang terlalu mahal bagi satu negara tunggal, tapi jika kita melakukannya bersama-sama di Eropa, kita akan menjadi semakin kuat," tutur PM Kallas.
Ia juga menyerukan negara-negara unttuk mengisolasi Rusia "di semua level politik."
Negara-negara G7, Uni Eropa dan NATO akan bertemu di Brussels pada 24 Maret mendatang untuk mendiskusikan invasi Rusia ke Ukraina.
Baca: Zelensky Mengakui Ukraina Memang Tidak Bisa Menjadi Anggota NATO
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id