Menlu Tiongkok Wang Yi (kanan). berdiskusi dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Moskow, 18 September 2023 (Handout / RUSSIAN FOREIGN MINISTRY / AFP)
Menlu Tiongkok Wang Yi (kanan). berdiskusi dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Moskow, 18 September 2023 (Handout / RUSSIAN FOREIGN MINISTRY / AFP)

Wang Yi dan Sergey Lavrov Saling Puji dalam Pertemuan Strategis di Rusia

Marcheilla Ariesta • 19 September 2023 14:30
Moskow: Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Rusia, Sergey Lavrov, di Moskow. Mereka berdua membahas mengenai penguatan hubungan kedua negara dan ketegangan dengan Barat.
 
Wang Yi membuka pembicaraannya dengan memuji kerja sama strategis antara Tiongkok dan Rusia. Ia juga memuji komitmen bersama mereka terhadap dunia multipolar dan tatanan global yang lebih adil.
 
"Tiongkok dan Rusia sebagai kekuatan global terkemuka dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, memikul tanggung jawab khusus untuk menjaga stabilitas strategis global dan pembangunan global," kata Wang, dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 19 September 2023.

Kunjungan ke Moskow dilakukan hanya beberapa hari setelah Wang mengadakan pembicaraan dengan Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan di Malta.
 
Hubungan Tiongkok-AS memburuk dalam beberapa tahun terakhir karena berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga ancaman militer Tiongkok terhadap Taiwan.
 
Diplomat utama Tiongkok itu akan berada di Rusia hingga Kamis mendatang. Ia berencana melakukan konsultasi kemanan strategis dengan para pejabat di sana.

Invasi Rusia ke Ukraina

Dalam pertemuan itu, Sergey Lavrov juga memuji kerja sama Tiongkok dan Rusia, seraya menekankan pentingnya kolaborasi kedua negara dalam memastikan keadilan urusan global. "Untuk memastikan keseimbangan kepentingan dalam proses yang berkembang di berbagai arah," kata Lavrov.
 
Ia mencatat Rusia dan Tiongkok akan mengoordinasikan upaya mereka selama Sidang Majelis Umum PBB pekan ini dan forum internasional lainnya.
 
Sementara itu, Wang menekankan kerja sama kedua negara tidak ditujukan terhadap siapa pun dan tak dipengaruhi negara manapun.
 
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji memperkuat hubungan bilateral, ketika Beijing menghadapi kritik dari negara-negara Barat karena tidak mengutuk invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.
 
Tiongkok telah menahan diri untuk tidak memihak dalam konflik tersebut, dengan mengatakan bahwa meski wilayah suatu negara harus dihormati, negara-negara Barat perlu mempertimbangkan kekhawatiran keamanan Rusia mengenai ekspansi NATO.
 
AS sendiri dituduh sengaja memperpanjang peperangan dengan memberikan senjata ke Ukraina, senjata yang menurut Washington dibutuhkan Kyiv untuk melawan Rusia.
 
Baca juga:  Wang Yi: Tiongkok dan Uni Eropa Harus Bersikap Terbuka dan Tolak Proteksionisme
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan