Wang juga mengatakan bahwa Tiongkok secara konsisten mendukung sikap independen strategis UE dan integrasi Eropa, dan bahwa kedua belah pihak harus mempertahankan "sikap terbuka serta secara tegas mendukung perdagangan bebas, menolak proteksionisme, dan mencapai dampak positif dari kerja sama Tiongkok-UE."
"Kerja sama Tiongkok-UE lebih penting dibanding perbedaan, dan kedua belah pihak adalah mitra, bukan saingan," kata Wang.
Pernyataan Wang muncul beberapa hari setelah Komisi Eropa meluncurkan penyelidikan mengenai apakah pihaknya akan mengenakan tarif hukuman demi melindungi produsen mobil UE terhadap impor kendaraan listrik Tiongkok yang disebut-sebut mendapat manfaat dari subsidi negara yang berlebihan.
Komentar Wang disampaikan dalam pertemuan dengan Menlu Malta Ian Borg pada hari Sabtu lalu, di mana kedua negara sepakat untuk bekerja sama guna mendorong kolaborasi antara Tiongkok dan Uni Eropa.
"Tiongkok berharap Malta akan terus memainkan peran positif dalam pengembangan hubungan Tiongkok-UE," sebut Wang.
Tiongkok dan ASEAN
Sebelumnya, Perdana Menteri Li Qiang mengatakan bahwa Tiongkok bertekad mendorong kerja sama "praktis" dengan Asia Tenggara. Ia berusaha meyakinkan para pemimpin regional mengenai fokus Tiongkok di tengah sengketa wilayah yang terus-menerus dan serangan pesona Amerik Serikat (AS) yang kembali menguat."Ketika tatanan dunia dan kondisi geopolitik tidak stabil, kejujuran dan kesetiaan sangatlah berharga," kata PM Li dalam pembukaan KTT Bisnis dan Investasi Tiongkok-Asean di Nanning, wilayah otonomi Guangxi Zhuang.
Ia menambahkan bahwa hal terpenting dalam kerja sama perdagangan dan ekonomi adalah kepercayaan para pihak, dan apakah kebijakan pasar serta lingkungannya "adil, stabil, transparan, dan dapat diperkirakan."
Baca juga: PM Tiongkok Li Qiang Berjanji Sepakati Kerja Sama 'Praktis' dengan ASEAN
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News