Kendati begitu, PM Johnson "saat ini" belum akan menerapkan "langkah ekstrem" seperti penguncian (lockdown) berskala nasional.
Kepala Urusan Medis Inggris, Profesor Chris Whitty, menilai penerapan level kewaspadaan saja "belum cukup" untuk meredam penyebaran covid-19 di Inggris. Ia mendorong otoritas lokal, termasuk Liverpool," untuk berbuat lebih banyak dalam menekan transmisi covid-19 di tengah masyarakat.
Sebagian besar area di Inggris akan memasuki kewaspadaan level "menengah." Namun beberapa wilayah lain akan menerapkan level "tinggi" sesuai larangan yang diberlakukan otoritas terkait.
Sementara dalam level kewaspadaan "sangat tinggi," restoran atau bar harus ditutup jika mereka tidak menyajikan "makanan esensial." Dalam level ini, semua warga dilarang saling berkunjung antar rumah, dan juga tidak boleh bepergian ke wilayah lain.
PM Johnson mengatakan bahwa retail, sekolah, dan universitas akan tetap dibuka di semua wilayah di Inggris. Namun Whitty menilai jika larangan-larangan ini tidak diperkuat regulasi lokal, maka penyebaran covid-19 bisa menjadi sangat tinggi.
"Semua aturan ini sebenarnya cukup baik jika diimplementasikan secara efektif. Kita harus mengambil tindakan sekarang juga," tegas PM Johnson, dikutip dari laman BBC pada Selasa, 13 Oktober 2020.
Pernyataan PM Johnson dan Whitty disampaikan usai Wakil Kepala Urusan Medis, Profesor Jonathan Van-Tam, mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah kasus covid-19 di Inggris telah menjadi "fenomena nasional." Ia juga menyebut situasi penyebaran covid-19 di luar Inggris utara semakin memburuk.
Berdasarkan data terbaru Johns Hopkins University pada Selasa pagi, total kasus covid-19 di Inggris telah melampaui 620 ribu dengan 42 ribu lebih kematian dan 2.509 pasien sembuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News