Mantan menteri luar negeri AS Hillary Clinton. (SPENCER PLATT / Getty / AFP)
Mantan menteri luar negeri AS Hillary Clinton. (SPENCER PLATT / Getty / AFP)

Hillary Clinton Terindikasi Mau Nyapres Lagi, Masih Penasaran Bu?

Willy Haryono • 03 Oktober 2022 15:08
Washington: Mantan ajudan Bill Clinton mengatakan bahwa Hillary Clinton sedang memposisikan dirinya untuk kembali maju di pemilihan umum presiden berikutnya. Ia mengatakan Hillary Clinton kini mencoba menyerang kebijakan keimigrasian pemerintah agar terlihat lebih sentris dari Presiden AS Joe Biden.
 
Dick Morris, seorang konsultan politik dan mantan ajudan Bill Clinton, mengatakan bahwa Hillary berusaha mencitrakan dirinya sebagai pilihan yang lebih moderat bagi para pendukung Partai Demokrat untuk pemilu AS 2024.
 
Pernyataan terbaru Morris disampaikan di radio John Catsimatidis dan podcast The Cats Roundtable.

"Ini semua adalah sinyal-sinyal bahwa ia akan menjadi kandidat presiden yang lebih moderat," tutur Morris, dikutip dari laman Mehr News Agency, Senin, 3 Oktober 2022.
 
Ia meyakini bahwa Hillary Clinton akan mencoba meyakinkan para pendukung Demokrat bahwa tokoh sayap kiri seperti Joe Biden hanya akan membuat partainya kehilangan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.
 
Morris mengatakan Hillary menggunakan taktik serupa seperti yang sudah pernah ia tulis untuk Bill Clinton di tahun 1992. Dalam wawancara bersama MSNBC bulan lalu, Hillary Clinton mengkritik Gubernur Florida Ron DeSantis yang menerbangkan sekelompok imigran dari Texas ke Martha's Vineyard di Massachusetts.
 
Dalam wawancara itu, Hillary menyinggung mengenai "perbatasan terbuka," sebuah istilah yang digunakan Partai Republik untuk menyerang Biden.
 
"Tidak ada satu orang pun yang menginginkan perbatasan terbuka, dalam konteks berjalannya pemerintahan serta tata kelola negara," tutur Hillary dalam program Morning Joe di MSNBC.
 
Menurut Morris, Biden bisa saja tidak maju dalam pemilu AS 2024. Hal itu akan memicu munculnya sejumlah kandidat sayap kiri, dan kepemimpinan Demokrat diyakininya akan memilih Hillary sebagai capres.
 
Hillary Clinton sudah pernah maju sebagai nominasi dari Demokrat di tahun 2008, namun kalah dari Barack Obama. Mantan menteri luar negeri AS itu maju lagi di tahun 2016 dan berhasil mendapatkan nominasi partai dengan mengalahkan senator Bernie Sanders.
 
Maju sebagai capres, Hillary Clinton kalah dari pengusaha real estate Donald Trump. Ia menelan kekalahan meski unggul dari Trump secara jumlah suara populer, namun kalah di skema Electoral College.
 
Jika Biden tidak maju dan Clinton mengamankan nominasi Demokrat, maka ada kemungkinan pemilu AS 2024 akan menjadi semacam "pertandingan ulang" 2016. Saat ini Trump masih memimpin di sejumlah survei terkait nominasi Republik. Ia diyakini akan mengumumkan niatnya untuk maju dalam pemilu 2024 setelah pemilu paruh waktu tahun ini.
 
Baca:  Hillary Clinton Tegaskan Perempuan Bisa Menjadi Presiden AS
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan