"Saya rasa perempuan bisa menjadi presiden kita semua suatu saat nanti," ujar Clinton dalam program State of the Union kantor berita CNN dan dikutip dari laman The State pada Senin, 12 September 2022.
"Tentu saja saya mengerti semua halangan dan rintangan yang harus dihadapi untuk mencapai titik itu. Namun saya terus berkata kepada para wanita muda dan anak perempuan di luar sana, bahwa jika mereka merasa termotivasi untuk mengejar jabatan dalam dunia politik, maka mereka harus melakukannya," sambungnya.
Sebelumnya dalam wawancara dengan GQ awal bulan ini, Ocasio-Cortez, yang namanya sering disebut-sebut sebagai kandidat favorit presiden di masa mendatang, mengatakan bahwa dari pengalamannya sebagai anggota kongres, ia merasa ada begitu banyak warga AS yang membenci wanita.
Ocasio Cortez juga mengatakan bahwa misogini, atau rasa benci terhadap perempuan, telah melampaui ideologi politik dan patriarki yang disebutnya ada di semua partai. Ia mengaku terkadang berpikir bahwa ia tengah hidup di sebuah negara yang tidak akan membiarkan seorang perempuan menjadi presiden.
Sementara itu Clinton, yang unggul dari Donald Trump dalam perolehan suara terbanyak tapi kalah di skema electoral college pada pemilu 2016, memahami kekhawatiran Ocasio-Cortez. Namun ia juga merasa upaya mendorong seorang perempuan untuk menjadi presiden masih layak diperjuangkan.
"Saya pikir sangat menyedihkan bahwa banyak orang membenci atau menolak wanita di area publik, baik itu dari segi politik dan pemerintah atau media atau hal lainnya. Hal itu yang membuat kita harus melawannya dengan tegak dan berbicara tanpa takut," ujar Clinton.
"Sayangnya, media sosial, dengan semua kebencian terhadap perempuan, membuat hal ini lebih sulit. Namun, kita tidak bisa tunduk dengan hal tersebut dalam diam atau melepaskan mimpi kita. Kita harus tetap mengejar mimpi kita dan memberikan semangat kepada yang lain melakukan hal yang sama."
Pekan kemarin, Clinton mengatakan bahwa dirinya tidak akan lagi mencalonkan diri sebagai presiden.
"Namun saya akan melakukan segalanya agar kita bisa mendapatkan seorang presiden yang menghormati demokrasi dan peraturan perundang-undangan serta menjunjung tinggi kehormatan lembaga," sebut Clinton.
Baca: Dukungan Hillary Clinton untuk PM Finlandia yang Hadapi Kasus Pesta
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id