Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price menuturkan, negaranya juga memberikan bantuan Covid-19 sebesar USD5 juta (setara Rp72 miliar) untuk Thailand.
Price menuturkan, dana AS juga akan membantu warga Myanmar yang terpaksa melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan. Dana ini juga diberikan kepada kelompok-kelompok bantuan yang menyediakan layanan kesehatan di samping kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal dan air.
"Pendanaan ini datang pada titik kritis meningkatnya kebutuhan kemanusiaan, yang diharapkan dapat membantu mengurangi dampak Covid-19 terhadap kehidupan masyarakat Thailand dan Myanmar," tutur Price dalam pernyataannya, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 11 Agustus 2021.
"Setelah kudeta 1 Februari, orang-orang dari Myanmar terus meninggalkan rumah mereka karena kekerasan yang sedang berlangsung," imbuhnya.
Baca: Inggris: Dalam 2 Pekan, Kasus Covid-19 Bisa Infeksi Setengah Populasi Myanmar
Enam bulan setelah militer merebut kekuasaan, ekonomi Myanmar runtuh. Sistem perawatan kesehatan juga melemah ketika kasus Covid-19 melonjak.
Kasus Covid-19 di Myanmar memuncak dengan rata-rata 3.824 kasus harian baru. Total kasus infeksi covid-19 di Myanmar mencapai 333.127 dengan 12.014 kematian.
Sedangkan di Thailand, jumlah rata-rata infeksi Covid-19 baru berada di puncaknya. Lebih dari 20.400 kasus dilaporkan setiap hari di Negeri Gajah Putih tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News