Latypov langsung dilarikan ke rumah sakit, dan dilaporkan berada dalam kondisi stabil usai operasi.
Ia dituduh membuat media sosial oposisi dan juga melawan polisi saat ditangkap petugas pada September lalu. Latypov membantah semua tuduhan.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menjalankan operasi pemberantasan keras terhadap segala bentuk oposisi sejak kemenangan kontroversialnya dalam pemilihan umum Agustus 2020.
Baca: Ratusan Warga Polandia dan Lithuania Serukan Pembebasan Kritikus Belarusia
Menurut keterangan grup hak asasi manusia Viasna, Latypov menusuk dirinya sendiri usai sang ayah memberikan kesaksian di ruang sidang. Dilansir dari laman BBC pada Rabu, 2 Juni 2021, Latypov terdengar berbicara kepada ayahnya bahwa polisi mengancam akan menghukum dirinya secara fisik jika tidak segera mengaku bersalah.
Tidak hanya itu, Latypov juga mengklaim polisi mengancam akan melayangkan kasus kriminal terhadap kerabat dan tetangganya.
Saluran oposisi Belarusia, Nexta Telegramm, merilis sebuah video yang memperlihatkan Latypov terbaring di sebuah bangku di ruang sidang. Tak lama setelahnya ia dinaikkan ke ambulans menuju rumah sakit.
Kementerian Kesehatan Belarusia mengatakan bahwa seorang pria 41 tahun berada dalam kondisi stabil usai perawatan di rumah sakit. Kemenkes tidak menyebut nama pria tersebut, apakah itu Latypov atau individu lain.
Melalui Twitter, pemimpin oposisi Belarusia Svetlana Tikhanovskaya, berbicara mengenai Latypov.
"Aktivis Belarusia dan juga tahanan politik Stsiapan Latypau melukai tenggorokannya sendiri di ruang sidang hari ini. Ia menerima ancaman akan adanya persekusi terhadap keluarga jika tidak mengaku bersalah," tulis Tikhanovskaya, menggunakan pelafalan Belarusia dalam menulis nama Latypov.
"Ini adalah bagian dari teror, represi dan penyiksaan yang dilakukan oleh negara. Kita harus menghentikan ini sesegera mungkin!" lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News