Mengutip dari Anadolu Agency, Selasa, 2 Juli 2024, Wakil Tetap Rusia di PBB, Vassily Nebenzia, menanggapi laporan mengenai pembicaraan mengenai transfer sistem Patriot yang sudah tua dari Israel ke Ukraina.
"Kami mendesak semua negara yang belum melakukannya untuk tidak memberikan senjata kepada Ukraina," kata Nebenzia.
"Nasib dari senjata yang akan diekspor ke Ukraina sudah jelas. Senjata-senjata itu akan dihancurkan seperti senjata-senjata lain yang dipasok Barat dan AS ke Ukraina," tegasnya, dalam sebuah konferensi pers setelah Rusia memegang presidensi Dewan Keamanan PBB untuk satu bulan.
Menanggapi pernyataan eks Presiden AS Donald Trump baru-baru ini, yang sesumbar dapat mengakhiri perang di Ukraina dalam sehari jika terpilih kembali, Nebenzia mengatakan Moskow sudah pernah mendengar klaim ini sebelumnya.
"Krisis Ukraina tidak dapat diselesaikan dalam satu hari," sebut Nebenzia.
Menyinggung solusi yang diajukan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 14 Juni, Nebenzia menyebutkan bahwa sang presiden mengatakan situasi di lapangan telah berubah dan hal ini harus dipertimbangkan.
Pada 14 Juni, Putin meminta Ukraina menarik pasukannya dari wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia. Ia juga menuntut pembatalan semua sanksi Barat terhadap Rusia.
Mengenai kesenjangan yang semakin dalam antara Rusia, Tiongkok, Korea Utara, dan negara-negara Eropa dengan Barat, Nebenzia mengatakan negara-negara Eropa cenderung berada di "zona nyaman." Ia mengatakan negara-negara Eropa tidak mau mengakui munculnya pusat kekuatan baru, hanya berusaha mempertahankan dominasi kekuatan lama yang mereka nikmati selama 500 tahun terakhir.
"Orang-orang Eropa, Anda mungkin menyebut mereka sekutu, tapi saya akan menyebut mereka antek-antek (Barat)," sebut Nebenzia.
Ia juga mengatakan bahwa banyak negara ingin memainkan peran yang lebih besar dalam politik dunia, dan ini tercermin dalam proses reformasi Dewan Keamanan PBB. Merujuk di awal konferensi pers, Nebenzia mengatakan situasi di Palestina "akan tetap menjadi sorotan" selama masa kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan PBB.
Nebenzia mengumumkan tiga "acara penting" yang akan dipimpin Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, selama masa kepresidenan di DK PBB.
Acara pertama adalah debat tingkat menteri tentang pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, yang kedua adalah sesi tingkat tinggi tentang kerja sama antara PBB dan organisasi regional, dan yang ketiga debat terbuka mengenai isu Timur Tengah. (Shofiy Nabilah)
Baca juga: Ukraina Produksi Massal Drone Serang dengan Jangkauan Lebih dari 1.200 KM
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News