Demo akhir pekan di alun-alun utama kota itu diorganisir oleh organisasi sipil dan oposisi politik terhadap Lopez Obrador dan partainya. Mereka menentang reformasi konstitusi yang disetujui di Kongres, yang menurut para pengunjuk rasa mengancam demokrasi.
Perubahan struktural yang dilakukan pada badan pemilu National Electoral Institute (INE), akan memengaruhi kapasitasnya untuk mengawasi pemilihan presiden pada 2024.
Undang-undang kontroversial, yang biasa disebut 'Rencana B' adalah upaya kedua presiden mengatur ulang badan pemilu. Dengan demikian, rencana itu mengurangi pendapatan INE hingga 80 persen.
Lopez Obrador mengatakan demonstrasi itu tidak berdasar, karena beberapa lawan politiknya mendukung acara tersebut.
"Sebagian besar dari mereka telah berpartisipasi dalam pemerintahan sebelumnya, pembela kecurangan pemilu, bagian dari korupsi di Meksiko, dan telah menjadi bagian dari negara narkoba," katanya, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa, 28 Februari 2023.
Selama konferensi pers rutinnya, dia meluangkan waktu untuk memilih tokoh politik terkemuka yang hadir di demonstrasi tersebut. Ia mencatat, tokoh utama di balik acara tersebut terdiri dari elit politik dan bisnis Meksiko, yang dia tuduh mengadakan protes untuk menyerang pemerintah dan menggagalkan pencapaiannya.
"Dan, tentu saja, demonstrasi kemarin dan demonstrasi lainnya yang akan datang adalah bagian dari tujuan untuk menghadapi kami, karena mereka tidak menginginkan transformasi negara," ujar Lopez Obrador.
"Mereka ingin terus mencuri, kembali ke jalan mereka dan membuat mayoritas warga Meksiko terpinggirkan, dilupakan, serta memiskinkan mereka," sambung dia.
Menurut anggota Frente Civico Nacional, organisasi sipil yang mengorganisir protes massa, lebih dari 500.000 demonstran menghadiri pawai di Mexico City. Namun, pemerintah kota secara resmi telah menghitung 90.000 pengunjuk rasa.
Baca juga: Presiden Meksiko Minta AS Lebih Perhatian ke Amerika Latin
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News