Referendum yang menanyakan warga Jamaika terkait pilihannya untuk status negaranya.
"Referendum menanyakan apakah mereka (warga) menginginkan kepala negara terpilih yang independen dapat diadakan paling cepat tahun depan," kata menteri urusan hukum dan konstitusi Jamaika Marlene Malahoo Forte, dilansir dari UPI, Jumat, 5 Mei 2023.
Dia mengatakan langkah itu didorong oleh monarki serta kebijakan 'rasis dan tidak adil' yang dialami warga Jamaika yang tinggal di Inggris.
"Jamaika ingin menulis konstitusi baru yang akan memutuskan hubungan dengan raja sebagai kepala negara kita. Banyak orang Jamaika memiliki kasih sayang yang hangat dan diidentifikasi dengan Ratu Elizabeth II. Ketika Jamaika merdeka, Ratu Elizabeth sudah berada di takhta," katanya.
"Tapi mereka tidak mengidentifikasi dengan Raja Charles. Dia sama asingnya dengan kita. Polos dan sederhana," imbuh Forte.
Ia mengatakan, menjadi republik berarti Jamaika meninggalkan sistem pemerintahan yang terkait dengan 'masa lalu kolonialisme yang menyakitkan dan perdagangan budak transatlantik'.
Baca juga: Jamaika dan Belize Ingin Lepas dari Monarki Inggris
Sementara itu, Perdana Menteri Belize, Johnny Briceno, juga menyerukan perbudakan sebagai alasan negaranya "sangat mungkin" untuk memutuskan hubungan dan menjadi republik. Ia mengungkapkan penolakan Perdana Menteri Rishi Sunak untuk meminta maaf atas peran Inggris dalam perbudakan memberikan dorongan kepada proses.
Sebuah komisi konstitusi berbasis dewan yang didirikan di bawah kepemimpinan Briceno akan melaporkan berbagai kemungkinan reformasi tahun depan, termasuk untuk menjadi sebuah negara republik.
Briceno mengatakan, referendum akan diadakan atas rekomendasinya. Namun, ia tidak membantah saran bahwa anggota parlemen dapat langsung mencopot Raja Charles sebagai kepala negara.
Briceno mengatakan, dukungan bipartisan berarti "kemungkinan besar" Belize akan keluar dari wilayah Persemakmuran. Tetapi negara itu tidak mungkin memutuskan hubungan sepenuhnya.
Ia menuturkan, Belize kemungkinan akan tetap berada di Persemakmuran yang beranggotakan 56 negara, yang sebagian besar adalah republik.
Belize dan Jamaika sama-sama merdeka, tetapi tetap menjadi anggota wilayah Persemakmuran, dengan raja/ratu Inggris sebagai simbol kepala negara.
Sementara itu, Barbados sudah lebih dulu menggantikan mendiang Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara pada 2021. Mereka meninggalkan 14 negara di mana Raja adalah kepala negara dan monarki.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News