Madrid: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan pesimismenya mengenai prospek perdamaian di Ukraina, dengan mengatakan bahwa "negosiasi perdamaian saat ini tidak mungkin dilakukan karena kedua belah pihak yakin bisa menang."
"Rusia saat ini belum siap mundur dari wilayah pendudukan," kata Guterres kepada surat kabar Spanyol, El País.
"Dan saya yakin Ukraina memiliki harapan untuk bisa merebut wilayah-wilayah itu kembali," sambungnya, seperti dikutip dari Miami Herald, Selasa, 9 Mei 2023.
Namun, Guterres menggambarkan kemungkinan terjadinya penggunaan senjata nuklir dalam perang Rusia-Ukraina "sangat rendah."
"Inisiatif Tiongkok sangat penting untuk menekankan bahwa eskalasi nuklir tidak dapat diterima," tutur Guterres.
Baca juga: Peringati Kemenangan atas Nazi, Putin Serukan Kemenangan di Ukraina
Ia mengatakan bahwa karena tidak mungkin untuk memulai pembicaraan damai saat ini, fokusnya adalah "mengadakan dialog dengan kedua belah pihak untuk memecahkan masalah secara konkret."
Belakangan ini, katanya, PBB beserta Rusia dan Ukraina bekerja secara intensif untuk mencapai perpanjangan kesepakatan biji-bijian, yang berlangsung hingga 18 Mei mendatang. Untuk itu, mereka sedang mempersiapkan pertemuan empat pihak (Rusia, Ukraina, PBB dan Turki) di Istanbul.
Di Kyiv, penasihat kantor kepresidena Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengaku terkejut dengan pernyataan Guterres. Ia mengatakan perdamaian akan dapat dicapai sesuai Piagam PBB melalui penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina.
Ia juga menyerukan pengusiran Rusia dari Dewan Keamanan dan PBB.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id