Pernyataan disampaikan dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, setelah pembicaraan dengan mitra Filipina mereka di Washington.
Berjanji untuk terus bekerja sama dengan sekutu dan mitra AS, Austin mengatakan tidak ada yang akan menghentikan AS dalam menjaga keamanannya.
Mengutip dari laman KBS World, Rabu, 12 April 2023, kepala pertahanan AS itu mengatakan bahwa dirinya pertama kali diberi pengarahan tentang kasus kebocoran dokumen sensitif dan rahasia itu pada pagi hari di tanggal 6 April. Sejak saat itu, Austin menggelar rapat dengan jajaran pemimpin departemen senior pada setiap harinya.
Austin mengaku telah memerintahkan upaya lintas lembaga. Kemenhan AS atau Pentagon telah merujuk masalah ini ke Departemen Kehakiman, yang telah membuka penyelidikan kriminal.
Ia mengatakan bahwa bocoran dokumen yang diketahui Pentagon tertanggal 28 Februari dan 1 Maret, dan berjanji akan melakukan penyelidikan komprehensif untuk menemukan sumber dan sejauh mana kebocoran tersebut.
Sebelumnya, sejumlah ahli mencurigai bahwa pelaku kebocoran itu adalah warga AS.
Mereka mengatakan bahwa luasnya topik yang dibahas dalam bocoran dokumen tersebut, mencakup perang di Ukraina hingga isu Tiongkok Timur Tengah, dan Afrika, mengindikasikan bahwa kebocoran dilakukan oleh warga AS, bukan sekutu.
"Perhatian sekarang tertuju pada kebocoran dari AS, karena banyak dokumen yang hanya berada di tangan AS," kata Michael Mulroy, mantan pejabat senior Pentagon.
Ia dan beberapa pakar lain mengatakan bahwa investigasi seputar kebocoran dokumen Pentagon masih berada di tahap awal. Namun, mereka mencurigai bahwa pelaku kemungkinan merupakan individu pro-Rusia.
Baca juga: Australia Sebut Kebocoran Dokumen Rahasia AS Insiden 'Serius'
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id