Kepala Pasukan Pertahanan Australia Jenderal Angus Campbell. (Mick Tasikas / POOL / AFP)
Kepala Pasukan Pertahanan Australia Jenderal Angus Campbell. (Mick Tasikas / POOL / AFP)

Australia Sebut Kebocoran Dokumen Rahasia AS Insiden 'Serius'

Medcom • 11 April 2023 16:10
Canberra: Kepala Pasukan Pertahanan Australia (ADF) Jenderal Angus Campbell melabeli dugaan bocornya dokumen rahasia intelijen Amerika Serikat (AS) sebagai sebuah insiden "serius." Campbell mengatakan bahwa AS sedang berdiskusi dengan mitra-mitra mereka untuk memahami konsekuensi dari insiden tersebut.
 
"Masalah menjaga keamanan informasi sangat penting untuk pengembangan kemampuan nasional dan untuk memelihara kepercayaan antar sekutu dan mitra," kata Campbell usai pidato di Lowy Institute, dikutip dari Al Arabiya News, Selasa, 11 April 2023.
 
Sementara itu, tiga pejabat AS mengatakan bahwa badan keamanan nasional tengah menangani dampak diplomatis dari bocornya puluhan dokumen rahasia tersebut.

Sebelumnya, dokumen militer dan intelijen Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon, dengan rincian yang mencakup pertahanan udara Ukraina hingga agen mata-mata Mossad Israel, bocor ke publik. Beberapa ahli mencurigai bahwa pelaku kebocoran itu adalah warga AS, bukan sekutu.
 
Sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa luasnya topik yang dibahas dalam bocoran tersebut, yang mencakup perang di Ukraina hingga isu Tiongkok, Timur Tengah, dan Afrika, menunjukkan bahwa dokumen itu bocor oleh individu di dalam negeri.
 
Dua pejabat AS mengatakan bahwa mereka belum menyingkirkan kemungkinan bahwa dokumen-dokumen tersebut mungkin telah diubah untuk menyebarkan informasi palsu yang dapat merugikan kepentingan keamanan AS.
 
Sebelumnya, Korea Selatan mengatakan bahwa "porsi signifikan" dari dokumen intelijen AS yang bocor perihal kekhawatiran Seoul mengenai pasokan senjata ke Ukraina adalah palsu.
 
Beberapa dokumen rahasia AS ini berkaitan dengan kekhawatiran di antara pejabat tinggi keamanan nasional Korea Selatan, bahwa senjata dan amunisi yang diproduksi negara mereka mungkin akan digunakan di Ukraina -- sebuah pelanggaran terhadap kebijakan Seoul untuk tidak menjual senjata ke negara-negara yang sedang berperang. (Vania Augustine Dilia)
 
Baca juga:  Korea Selatan Sebut Banyak Bocoran Dokumen AS yang 'Palsu'
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan