Mengutip dari laman France 24, dokumen-dokumen itu adalah bagian dari kebocoran yang lebih luas, yang digambarkan Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon sebagai risiko keamanan nasional yang "sangat serius."
Hal ini juga telah menciptakan 'sakit kepala' diplomatik bagi AS, karena mereka tampaknya menunjukkan bahwa Washington memata-matai sekutu dekat mereka, termasuk Korea Selatan dan Israel.
Beberapa dokumen rahasia AS ini berkaitan dengan kekhawatiran di antara pejabat tinggi keamanan nasional Korea Selatan, bahwa senjata dan amunisi yang diproduksi negara mereka mungkin akan digunakan di Ukraina -- sebuah pelanggaran terhadap kebijakan Seoul untuk tidak menjual senjata ke negara-negara yang sedang berperang.
Dalam sebuah pembicaraan pada Selasa ini, 11 April 2023, Menteri Pertahanan Korea Selatan dan Menhan AS setuju bahwa "sejumlah besar dokumen yang dipermasalahkan telah direkayasa," kata kantor kepresidenan di Seoul.
Puluhan foto dokumen telah beredar di media sosial dan layanan perpesanan termasuk Twitter, Telegram, dan Discord, setidaknya sudah dalam beberapa pekan terakhir. Pentagon mengaku sedang bekerja untuk menentukan apakah dokumen itu asli, dan setidaknya satu dokumen tampaknya telah dimanipulasi.
Namun, para pejabat AS dilaporkan meyakini bahwa banyak dokumen itu asli.
Kebocoran tersebut telah mendorong para pejabat AS untuk meyakinkan sekutu seperti Korea Selatan, yang telah memberikan bantuan kemanusiaan dan tidak mematikan ke Ukraina sejak Rusia menginvasi tahun lalu.
Tetapi Seoul memiliki kebijakan lama untuk tidak menyediakan senjata ke negara-negara yang sedang berkonflik aktif, yang menurutnya mempersulit pasokan senjata langsung ke Ukraina.
Pengungkapan diskusi Ukraina yang diklaim di antara pejabat tinggi keamanan nasional telah memicu kritik di Korea Selatan tentang kerentanan situs sensitif termasuk kantor kepresidenan.
Namun kantor Presiden Yoon Suk-yeol mengatakan bahwa pihaknya memiliki "keamanan berlapis bes," dan bahwa tuduhan penyadapan adalah "kebohongan yang tidak masuk akal."
Yoon dijadwalkan melakukan perjalanan ke AS akhir bulan ini untuk kunjungan kenegaraan.
Baca juga: Dokumen Rahasia Pentagon Diduga Dibocorkan Warga AS, Bukan Sekutu
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News