Menlu AS Antony Blinken dan Menlu Tiongkok Wang Yi membahas perjalanan Blinken baru-baru ini ke Timur Tengah beserta "upaya diplomatik Washington di kawasan tersebut," menurut pernyataan dari kedua pihak.
Menurut pembacaan panggilan telepon yang dikeluarkan Beijing, AS dan Tiongkok bertukar pandangan mengenai konflik Palestina-Israel dan "sepakat untuk menjaga komunikasi mengenai situasi di Timur Tengah."
"Di persimpangan perang dan perdamaian, negara-negara besar harus mengekspresikan keadilan, menjunjung tinggi objektivitas dan ketidakberpihakan, menunjukkan ketenangan dan rasionalitas, serta melakukan segala upaya untuk meredakan situasi dan mencegah bencana kemanusiaan berskala lebih besar," kata Wang kepada Blinken.
Ia menambahkan: "Prioritas utama adalah gencatan senjata dan mengakhiri perang sesegera mungkin."
Mengutip dari Anadolu Agency, Wang menekankan bahwa setiap pengaturan yang melibatkan masa depan Palestina "harus mencerminkan keinginan rakyat Palestina."
Perang di Gaza
"Tiongkok meyakini bahwa inti dari solusi ini adalah menghormati hak Palestina atas kenegaraan dan penentuan nasib mereka sendiri, yang mewujudkan kepemilikan Palestina, kepemimpinan Palestina, dan pemerintahan Palestina," tegas Wang, mengungkapkan keinginan Beijing untuk bekerja sama dengan semua pihak dalam melakukan upaya untuk tersebut.Tanpa secara langsung menyebutkan perang di Gaza, Blinken menegaskan kembali "pentingnya semua pihak untuk mencegah penyebaran konflik."
Israel melanjutkan serangan militernya di Gaza pada Jumat pekan lalu setelah berakhirnya gencatan senjata selama seminggu dengan kelompok pejuang Palestina Hamas.
Setidaknya 16.248 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 43.616 orang terluka dalam serangan udara dan darat Israel yang tiada henti di Gaza sejak 7 Oktober. Gempuran tersebut merupakan balasan Israel atas serangan lintas batas Hamas. Sementara angka kematian di kubu Israel sejauh ini telah mencapai 1.200 orang.
Baca juga: Menlu AS Salahkan Hamas atas Berakhirnya Gencatan Senjata
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News