Tiongkok telah meluncurkan kapal selam dengan peluru kendali bertenaga nuklir pertamanya, menurut laporan terbaru Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon). Kapal selam ini memungkinkan Tiongkok memiliki opsi serangan darat dan laut, yang dulunya hanya dapat dilakukan AS dan Rusia.
"Hal ini tidak membuat kami khawatir. Hubungan kami merupakan kemitraan strategis yang maju, dan kami memiliki dialog politik dan interaksi ekonomi yang paling maju," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
"Dan dalam hal ini, Tiongkok, yang menghadapi tantangan sangat serius bagi keamanannya di kawasan, mengambil langkah-langkah yang dianggap tepat. Itu adalah hak kedaulatan mutlak mereka," sambungnya, seperti dikutip dari laman The Straits Times.
Rusia telah menjalin hubungan komersial, politik, dan keamanan yang lebih erat dengan Tiongkok, yang merupakan bagian dari apa yang mereka sebut kemitraan "tanpa batas." Kemitraan ini disepakati sejak Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022, sebuah langkah yang memicu sanksi besar-besaran dari Barat.
Uji Coba Nuklir
Laporan terbaru Pentagon, yang diterbitkan pada 20 Oktober, menandai konfirmasi pertama bahwa kapal selam modifikasi yang terlihat di galangan kapal Tiongkok selama 18 bulan terakhir adalah kapal selam berpeluru kendali Tipe 093B.Rusia telah mengubah undang-undangnya sendiri mengenai masalah nuklir bulan ini. Parlemen Rusia pada hari Rabu ini telah menyelesaikan pengesahan undang-undang yang menarik ratifikasi Moskow terhadap perjanjian global yang melarang uji coba senjata nuklir.
Moskow mengatakan pihaknya tidak akan melanjutkan uji coba nuklir, kecuali jika Washington melakukannya. Namun para ahli pengendalian senjata khawatir Rusia mungkin akan melakukan uji coba yang dianggap Barat sebagai peningkatan eskalasi dalam konteks perang di Ukraina.
Baca juga: Pentagon: Pengembangan Senjata Nuklir Tiongkok Jauh Lebih Cepat dari Prediksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News