Berbicara kepada media Anadolu Agency, utusan Turki untuk Swedia Hakki Emre Yunt mengatakan bahwa otoritas Swedia tidak mau mengakui bahwa YPG dan PKK adalah satu grup yang sama.
Yunt mengatakan Swedia mengeklaim bahwa YPG bukan organisasi teroris karena "sudah sangat berguna dalam perang melawan Daesh di Suriah dan Irak." Daesh merujuk pada kelompok militan Islamic State (ISIS).
"Jadi, mereka ingin terus membantu mereka (YPG) secara finansial dan militer. Kami telah meminta mereka untuk berhenti berhubungan dengan YPG, tapi mereka menolaknya," sebut Yunt.
Dalam perang melawan Turki yang sudah berlangsung lebih dari 35 tahun, PKK -- organisasi yang dianggap teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa -- bertanggung jawab atas kematian 40 ribu orang lebih.
Menurut Yunt, Swedia telah "membantu dan mengakomodasi" YPG. "Beberapa anggota parlemen Swedia mendukung mereka," ungkapnya
"Kami tidak senang atas hal ini," sambungnya.
Swedia telah secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan NATO atas kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina. Namun Turki, yang juga merupakan anggota NATO, menolak pengajuan permohonan keanggotaan Swedia.
Baca: Respons Indonesia Terkait Swedia-Finlandia Gabung NATO
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News