AS mengancam Rusia jika pemimpin oposisi Alexey Navalny meninggal. Foto: AFP.
AS mengancam Rusia jika pemimpin oposisi Alexey Navalny meninggal. Foto: AFP.

Diancam AS, Rusia Merasa Sudah Menjadi Negara Kuat

Marcheilla Ariesta • 19 April 2021 19:12
Moskow: Rusia menantang Amerika Serikat atas ancaman jika pemimpin oposisi Alexey Navalny meninggal karena mogok makan. Ketua Majelis Rendah Parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin mengatakan ancaman itu disampaikan karena Rusia telah menjadi negara yang kuat.
 
"Jelas bahwa perkembangan Rusia sebagai negara yang kuat dan berdaulat tidak menarik bagi Barat," kata Volodin, dilansir dari Malay Mail, Senin, 19 April 2021.
 
Ia menambahkan, Rusia harus bersiap untuk langkah-langkah yang ditujukan pada sektor dan industri energi vital mereka.

Amerika Serikat (AS) dan Eropa mendesak Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk memastikan perawatan medis yang tepat bagi Navalny. Pemimpin oposisi ini memulai mogok makan di penjara pada 31 Maret untuk menuntut akses ke dokter pribadinya karena menderita nyeri punggung dan kaki yang akut.
 
Para pendukung Navalny menyerukan protes di seluruh Rusia pada 21 April mendatang. Hari itu, Putin akan memberikan pidato kenegaraan tahunannya.
 
Baca juga: Kepada Rusia, AS Peringatkan 'Konsekuensi' Jika Alexei Navalny Meninggal
 
"Kami telah berkomunikasi dengan pemerintah Rusia, mereka akan dimintai pertanggungjawaban komunitas internasional," kata Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan.
 
Presiden AS Joe Biden menilai perawatan medis yang diterima Navalny selama ini penjara "sangat tidak adil dan tidak layak."
 
Tim dokter Navalny mengatakan bahwa pria 44 tahun itu "dapat meninggal dalam hitungan hari" jika tidak segera mendapat perawatan medis.
 
Saat ini, Navalny yang merupakan kritikus keras Presiden Vladimir Putin sedang menjalani mogok makan agar otoritas Rusia bersedia memberikan perawatan layak terhadap sakit punggung dan kaki yang dialaminya.
 
Istri Navalny, Yulia, mengatakan bahwa suaminya kini hanya berbobot 76 kilogram, turun 9 kg sejak memulai aksi mogok makan.
 
Empat dokter, termasuk dokter pribadi bernama Anastasia Vasilyeva, telah menulis surat kepada otoritas penjara Rusia untuk meminta akses perawatan terhadap Navalny. Dalam surat yang diunggah ke Twitter, Vasilyeva mengatakan bahwa level potasium Navalny telah mencapai "level kritis."
 
"Ini artinya gagal ginjal dan masalah serius ritme jantung dapat terjadi sewaktu-waktu," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan