Shakespeare, yang berasal dari Warwickshire, daerah di mana penyair Inggris yang terkenal itu lahir, mendapatkan kesempatan suntik vaksin covid-19 di University Hospital Coventry. Tak lama setelah menerima vaksin Pfizer-BioNTech, Shakespeare mengatakan itu ‘terobosan’ baginya untuk mendapatkannya.
Baca: Inggris Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 dari Pfizer.
“(Vaksin) Itu bisa membuat perbedaan dalam hidup kita mulai sekarang, bukan?" ucap Shakespeare, seperti dikutip CBS News, Rabu 9 Desember 2020.
"Ini mulai mengubah hidup dan gaya hidup kami,” jelasnya.
800.000 dosis pertama vaksin Pfizer di Inggris diberikan kepada orang-orang yang berusia di atas 80 tahun yang dirawat di rumah sakit atau sudah memiliki janji rawat jalan yang dijadwalkan, bersama dengan pekerja panti jompo.
Inggris akan memulai proyek ini setelah regulator Inggris memberikan otorisasi darurat pada 2 Desember untuk vaksin yang diproduksi oleh produsen obat AS Pfizer dan BioNTech Jerman. Penerima pertama adalah nenek Margaret Keenan, yang akan berusia 91 tahun minggu depan.
Baca: Nenek 90 Tahun di Inggris Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19.
Adapun Shakespeare, namanya mendapat tanggapan yang ringan dari banyak, kebanyakan permainan kata-kata online pada karya-karya mendiang pujangga besar William Shakespeare seperti ‘Taming of the Shrew’ dan ‘The Two Gentlemen of Verona'.
Seorang pengguna merujuk ‘Hamlet’ dalam tweet tentang pasien paling populer di Inggris: "Jika Margaret Keenan adalah pasien 1A untuk vaksin, apakah William Shakespeare akan menjadi 2B, atau bukan 2B."
Menanggapi sebuah tweet, seorang wanita yang mengklaim bahwa dia adalah keponakan Shakespeare, mengatakan dia ingin segera melihat keluarganya.
"Itu Paman tersayang yang kau bicarakan. Dan pada titik tertentu dia ingin melihat istri, anak, dan cucunya yang tidak dapat mengunjunginya saat ini. Penerima vaksin yang sangat berharga,” ujar Emilly Shakespeare.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock tampak meneteskan air mata dalam wawancara televisi setelah mendengar bahwa Shakespeare mendapatkan vaksinnya.
"Ini merupakan tahun yang sulit bagi banyak orang dan ada William Shakespeare yang mengatakannya dengan sangat sederhana, untuk semua orang. Sehingga kita bisa melanjutkan hidup kita," ujar Hancock.
Otoritas AS dan Uni Eropa juga meninjau vaksin yang diambil Shakespeare, bersama dengan produk saingan yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi AS Moderna dan melalui kolaborasi antara University of Oxford dan produsen obat AstraZeneca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News