Petugas kesehatan Amerika Serikat alami reaksi alergi usai disuntik vaksin covid-19 Pfizer. Foto: AFP
Petugas kesehatan Amerika Serikat alami reaksi alergi usai disuntik vaksin covid-19 Pfizer. Foto: AFP

Disuntik Vaksin Pfizer, Petugas Kesehatan AS Alami Reaksi Alergi Parah

Fajar Nugraha • 17 Desember 2020 12:23
Alaska: Seorang petugas kesehatan Alaska mengalami reaksi alergi yang serius setelah mendapatkan vaksin covid-19 dari Pfizer Inc-BioNTech. Tetapi kondisi petugas kesehatan itu sekarang dikabarkan stabil.
 
Reaksi pada orang tersebut terjadi beberapa menit setelah disuntikan vaksin Pfizer pada Selasa 15 Desember. Hal ini serupa dengan dua kasus yang dilaporkan minggu lalu di Inggris.
 
Regulator medis Inggris telah mengatakan bahwa siapa pun dengan riwayat anafilaksis, atau reaksi alergi parah terhadap obat atau makanan, tidak boleh mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19.

Tetapi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mengatakan bahwa kebanyakan orang Amerika yang memiliki alergi harus aman untuk menerima vaksin virus korona tersebut.
 
Dikatakan hanya orang yang sebelumnya memiliki reaksi alergi parah terhadap vaksin atau bahan dalam vaksin khusus ini yang harus menghindari suntikan.
 
“Pasien Alaska tidak memiliki riwayat reaksi alergi,” ujar Direktur Departemen Gawat Darurat Alaska, Lindy Jones, di ibu kota Juneau tempat pasien dirawat.
 
“Gejala pada pasien paruh baya sembuh setelah diberikan pengobatan alergi epinefrin,” kata Jones, seperti dikutip Asia One, Kamis 17 Desember 2020.
 
“Pasien hingga kini masih di Rumah Sakit Regional Bartlett Juneau dan dipantau ketat,” tegasnya.
 
Pfizer mengatakan vaksin tersebut dilengkapi dengan peringatan yang jelas bahwa perawatan dan pengawasan medis yang tepat harus selalu tersedia jika terjadi anafilaksis. Tetapi akan memperbarui bahasa pelabelan untuk vaksin jika diperlukan.
 
Pemberian vaksin dimulai Senin di Amerika Serikat, setelah otorisasi penggunaan darurat minggu lalu. Dosis awal telah disisihkan untuk petugas kesehatan dan penghuni panti jompo
 
Mantan Kepala Ilmuwan FDA Jesse Goodman menyebut reaksi alergi tersebut mengkhawatirkan tetapi mengatakan bahwa lebih banyak informasi harus diketahui untuk lebih memahami risikonya.
 
“Yang perlu kita ketahui adalah penyebutnya berapa dosis yang telah diberikan? Apakah ini akan menjadi sesuatu yang akan terlihat pada insiden yang lebih tinggi dengan vaksin ini dibandingkan dengan yang lain?,” Kata Goodman.
 
“Kita harus mencari tahu hal-hal itu untuk menginformasikan apakah itu mengubah rekomendasi atau bagaimana ini digunakan,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan