Pemilihan paling terpolarisasi di Brasil dalam beberapa dekade terakhir ini akan memutuskan apakah Lula, seorang mantan presiden yang menghabiskan waktu di penjara atas tuduhan korupsi, akan kembali berkuasa.
Dilansir dari The New Daily, dua jajak pendapat yang dirilis Sabtu kemarin menunjukkan bahwa Lula memiliki mayoritas suara sah dan dapat menang dalam pemilu Brasil putaran pertama hari ini. Jika Lula berhasil meraih suara signifikan, maka pemilu putaran kedua pada 30 Oktober tidak perlu digelar.
Jajak pendapat IPEC menunjukkan Lula akan meraih 51 persen suara sah, tidak termasuk surat suara kosong dan rusak. Sedangkan jajak pendapat Datafolha mengatakan bahwa presiden dua periode yang populer itu akan mendapatkan 50 persen suara sah, dengan margin kesalahan 2 persen.
Kedua jajak pendapat menunjukkan Lula memiliki keunggulan 14 persen atas Bolsonaro.
Sebelumnya, jajak pendapat CNT/MDA memprediksi Lula akan meraih 48,3 persen suara sah, dan secara statistik berada dalam jangkauan kemenangan mutlak.
Jika tidak ada satu pun di antara 11 kandidat yang mendapat lebih dari 50 persen suara, dua kandidat terdepan – hampir pasti Lula dan Bolsonaro – akan maju ke pemilu putaran kedua.
Bolsonaro, mantan kapten di militer Brasuil yang menghabiskan 28 tahun sebagai anggota kongres pro-senjata, anti-gay dan menentang aborsi, dilantik sebagai presiden pada 2018 di tengah gelombang sentimen konservatif dan oposisi terhadap Partai Pekerja milik Lula.
Baca: Pendukung Bolsonaro Tikam Pengagum Mantan Presiden Jelang Pemilu Brasil
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News