Aksi kekerasan terjadi di negara bagian Mato Grosso, di saat sekelompok warga saling berdebat mengenai siapa yang terhebat dari dua kandidat capres.
Dikutip dari CGTN, Sabtu, 10 September 2022, sejumlah survei menempatkan Lula sedikit lebih unggul dari Bolsonaro. Persaingan dua kandidat ini memicu polarisasi intens di tengah masyarakat Brasil.
Menurut laporan kepolisian Mato Grosso, seorang pria bernama Rafael Silva de Oliveira, 24, telah membunuh Benedito Cardoso dos Santos, 42, dengan sebilah pisau. Tersangka telah dibawa ke kantor polisi, di mana dirinya mengaku dan dikenai dakwaan pembunuhan.
Berbicara kepada awak media di Rio de Janeiro, Lula mengomentari penikaman dengan mengatakan bahwa "iklim kebencian dalam proses elektoral" kali ini merupakan sesuatu yang abnormal.
Ia juga mendorong aparat penegak hukum untuk menginvestigasi insiden-insiden semacam itu, apakah terjadi karena ada perintah atau panduan dari pihak tertentu. "Atau mungkin juga sebuah strategi politik," ujar Lula.
Kantor kepresidenan Bolsonaro belum berkomentar mengenai penikaman di Mato Grosso.
Juli lalu, insiden serupa terjadi di saat seorang pejabat lokal dari Partai Buruh pengusung Lula ditembak mati seorang sipir penjara yang menyuarakan dukungan untuk Bolsonaro.
Baca: Pejabat Partai Oposisi Brasil Ditembak Mati Jelang Pemilu
Jumat pagi kemarin, seorang pendukung Bolsonaro mengalami luka di kepala dan mengaku telah diserang sekelompok pendukung Partai Buruh di kota Sao Goncalo di negara bagian Rio de Janeiro.
Bolsonaro, yang sejak lama menyuarakan penentangan terhadap Lula dan para sekutunya, sudah terlebih dahulu menyiratkan semacam pernyataan bahwa dirinya tidak akan menerima kekalahan dalam pemilu Brasil. Ia mengeklaim pemilu Brasil rentan kecurangan dan bermasalah dalam sistem pemungutan suara elektroniknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News