Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pembukaan taman Ankapark pada Maret 2019. (Adem Altan / AFP)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pembukaan taman Ankapark pada Maret 2019. (Adem Altan / AFP)

Oposisi Turki Sebut 'Taman Dinosaurus' di Ankara Simbol Pemborosan Erdogan

Medcom • 27 Juli 2022 17:24
Ankara: Di Ibu Kota Turki, Ankara, berdiri sebuah taman hiburan yang sudah tidak lagi berfungsi. Di dalamnya terdapat model dinosaurus raksasa, robot-robot besar, dan berbagai wahana yang terbengkalai.
 
Dilansir dari Yahoo News, Rabu 27 Juli 2022, taman hiburan tersebut kini disebut kubu oposisi Turki sebagai simbol pemborosan pemerintah.
 
Wali Kota Ankara dari Partai Republik Rakyat (CHP), Mansur Yavas, mengatakan bahwa taman tersebut merupakan bukti pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan menghambur-hamburkan uang negara hingga sebesar USD801 juta.

Padahal menurut Yavas, uang tersebut dapat digunakan untuk proyek-proyek sosial yang lebih bermanfaat. "Sebanyak 15.000 unit perumahan atau 300 asrama mahasiswa dapat dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ankara," ujarnya.
 
Tiga tahun lalu, Erdogan membuka taman hiburan besar yang dinamai "Ankapark" menjelang pemilihan kepala daerah. Namun Partai AKP yang ia pimpin kehilangan kendali atas Ankara.
 
Bulan ini, setelah dua tahun pertempuran di meja hijau, akhirnya pengadilan memutuskan untuk mengalihkan kepemilikan taman tak terurus itu ke dewan kota yang dipimpin CHP.
 
Model dinosaurus yang membuat taman ini terkenal kini berantakan dan berserakan di area berukuran sekitar 120 lapangan sepak bola. Rumput-rumput liar tumbuh di berbagai sudut taman tersebut.
 
Komentar Yavas disampaikan menjelang pemilihan umum presiden dan parlemen Turki yang dijadwalkan berlangsung Juni tahun depan. Jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan untuk Erdogan dan AKP berkurang setelah berkuasa di Turki sejak dua dekade terakhir.
 
Dalam upacara pembukaan taman – yang membutuhkan waktu enam tahun untuk dibangun -- Erdogan mengatakan bahwa Ankapark ini dapat menghasilkan sekitar US$10 juta per tahun untuk pemasukan pemerintah ibu kota.
 
Namun, taman hiburan ditutup delapan bulan kemudian akibat mengalami kerugian besar.
 
Sejauh ini para pejabat AKP cenderung tidak menanggapi langkah pengadilan terkait Ankapark serta tuduhan oposisi mengenai pemborosan anggaran. Tetapi, Wakil Kepala Provinsi Ankara menuduh Yavas telah menyabotase proyek tersebut dengan membiarkannya "bangkrut" dan tak terawat.
 
"Pemerintah kota akan memutuskan apa yang harus dilakukan terhadap taman tersebut dengan mengkonsultasikannya kepada penduduk setempat," ujar Yavas. (Gracia Anggellica)
 
Baca:  Turki Cetak Inflasi ke Level Tertinggi dalam Dua Dekade
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan