Presiden AS Joe Biden. (Mandel NGAN / AFP)
Presiden AS Joe Biden. (Mandel NGAN / AFP)

Kronologi Skandal Dokumen Rahasia Joe Biden

Willy Haryono • 14 Januari 2023 13:27
Washington: Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) Merrick Garland pada Kamis kemarin memberikan kronologi paling rinci tentang skandal ditemukannya sejumlah dokumen rahasia di gedung think tank terkait Presiden Joe Biden dan di kediaman pribadinya di Wilmington, Delaware.
 
Sejumlah dokumen rahasia itu diyakini berasal dari saat Biden menjabat wakil presiden AS.
 
Garland telah menunjuk Robert Hur sebagai penasihat khusus untuk memimpin penyelidikan terkait skandal dokumen rahasia ini. Jaksa Agung mengatakan dirinya telah memberi tahu anggota Kongres mengenai penunjukan ini.

Dikutip dari The Hill, belum lama ini, berikut adalah urutan kronologi peristiwa terkait skandal dokumen rahasia Biden:

2 November

Media CBS News melaporkan bahwa pada 2 November, sekitar 10 dokumen ditemukan di Washington DC, di kantor milik Biden ketika dirinya menjabat sebagai profesor kehormatan untuk Universitas Pennsylvania dari 2017 hingga 2019, ketika tokoh Partai Demokrat tersebut menyatakan pencalonannya sebagai presiden. .
 
Temuan itu muncul hanya enam hari sebelum pemilihan paruh waktu 2022/ Laporan CBS adalah pertama kalinya publik mengetahui penemuan dokumen rahasia tersebut.

3 November

Penasihat Biden mengatakan bahwa tim pengacaranya telah menyerahkan sejumlah dokumen rahasia tersebut ke Arsip Nasional pada keesokan paginya. Arsip Nasional memiliki kumpulan dokumen rahasia tersebut, dan sejak itu merujuk masalah tersebut ke Departemen Kehakiman AS untuk penyelidikan lebih lanjut.
 
"Gedung Putih bekerja sama dengan Arsip Nasional dan Departemen Kehakiman terkait penemuan catatan Pemerintahan Obama-Biden, termasuk sejumlah kecil dokumen dengan tanda rahasia," kata penasihat khusus Biden, Richard Sauber, dalam sebuah pernyataan setelah laporan CBS News.

4 November

Seorang jaksa Departemen Kehakiman pertama-tama mengetahui kumpulan dokumen rahasia itu dari Kantor Arsip Nasional Inspektur Jenderal, kata Garland.
 
Garland mengatakan Arsip Nasional memberi tahu jaksa penuntut bahwa Gedung Putih telah memberi tahu mereka mengenai dokumen yang ditemukan di Penn Biden Center for Diplomacy and Global Engagement, yang berlokasi di Washington DC.
 
"Kantor itu tidak diizinkan untuk menyimpan dokumen rahasia," kata Garland, seraya menambahkan bahwa dokumen tersebut kemudian diamankan di fasilitas Arsip Nasional.

9 November

Garland mengatakan bahwa FBI memulai penilaian, di bawah apa yang disebutnya "protokol standar untuk memahami apakah informasi rahasia telah salah ditangani dan melanggar undang-undang federal."
 
Penilaian itu dimulai sehari setelah pemilihan paruh waktu 2022, yang dianggap sebagai ujian penting bagi kekuatan politik Biden karena Demokrat menghadapi kehilangan kedua kamar di Kongres AS.

14 November

Garland menugaskan pengacara AS yang ditunjuk Trump, John Lausch dari Illinois, untuk melakukan penyelidikan awal dalam menginformasikan apakah Garland harus menunjuk penasihat khusus dalam kasus Biden. Penasihat khusus memiliki lebih banyak otonomi untuk melakukan penyelidikan dibanding pengacara federal biasa.
 
"Saya memilih dia untuk melakukan penyelidikan awal karena saya yakin pengalamannya akan memastikan bahwa itu akan dilakukan secara profesional dan cepat," kata Garland tentang Lausch.

20 Desember

Saat Lausch melanjutkan penyelidikannya, penasihat pribadi Biden pada 20 Desember lalu memberi tahu Lausch bahwa dokumen tambahan dengan tanda rahasia ditemukan di garasi kediaman Biden di Wilmington, Delaware.
 
Ia mengindikasikan dokumen-dokumen itu ditemukan di antara catatan lain terkait masa jabatan Biden sebagai wakil presiden, dan FBI kemudian mengamankan dokumen rahasia tersebut.

5 Januari

Garland mengatakan Lausch mengakhiri penyelidikan awalnya satu minggu yang lalu, dan menyimpulkan bahwa penunjukan penasihat khusus memang diperlukan.
 
Peraturan federal menetapkan bahwa jaksa agung harus menunjuk seorang penasihat khusus ketika penyelidikan menunjukkan adanya konflik kepentingan.
 
Garland mengindikasikan bahwa pejabat Departemen Kehakiman mengidentifikasi penasihat khusus, dan akhirnya pilihan jatuh pada Hur, sosok yang pernah dinominasikan Trump pada 2017 untuk menjabat jaksa AS Distrik Maryland.
 
Garland mengatakan Lausch tidak dapat mengambil tugas jangka panjang terkait skandal ini, karena ia berencana meninggalkan departemen tersebut pada awal 2023.

12 Januari

Sebelum Garland berbicara kepada wartawan pada hari Kamis, ia menandatangani perintah yang menunjuk Hur sebagai penasihat khusus yang memberinya wewenang untuk menyelidiki apakah ada orang atau entitas yang melanggar hukum sehubungan dengan skandal dokumen rahasia Biden.
 
Masih di hari yang sama, Garland mengatakan bahwa penasihat pribadi Biden menelepon Lausch untuk memberi tahu dirinya bahwa dokumen tambahan dengan tanda rahasia telah ditemukan di kediaman Biden di Wilmington.
 
Penemuan kumpulan dokumen kedua pertama kali dilaporkan NBC News. Setelah konferensi pers dari Garland, Sauber merilis sebuah pernyataan lanjutan yang menyebutkan bahwa skandal dokumen rahasia ini merupakan sebuah "kekeliruan."
 
"Kami meyakini kajian mendalam akan memperlihatkan bahwa dokumen-dokumen ini secara tak sengaja telah salah ditempatkan, dan presiden beserta pengacaranya langsung bertindak setelah mengetahui kekeliruan tersebut," ungkap Sauber.
 
Baca juga: Snowden Komentari Skandal Dokumen Rahasia Biden, Apa Katanya?
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan