Dubes Mayerfas berbicara di hadapan para Indonesianis di Den Haag, Belanda, 9 November 2021. (KBRI Den Haag)
Dubes Mayerfas berbicara di hadapan para Indonesianis di Den Haag, Belanda, 9 November 2021. (KBRI Den Haag)

KBRI Den Haag Adakan Pertemuan dengan Para Indonesianis di Belanda

Willy Haryono • 13 November 2021 09:46
Den Haag: KBRI Den Haag mengadakan pertemuan dengan para Indonesianis pada 9 November 2021. Pertemuan ini dihadiri oleh 17 ahli Indonesia dari berbagai perguruan tinggi, seperti Leiden University, Groningen University, KITLV, dan Universitas Amsterdam. Pertemuan bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para Indonesianis tentang peningkatan kerja sama pendidikan dan kebudayaan antara Indonesia dan Belanda.
 
Pertemuan dibuka Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas. Dalam sambutannya, Dubes Mayerfas memaparkan kerja sama bidang pendidikan dan kebudayaan, dalam kerangka beberapa program seperti SPIN (Scientific Programs Indonesia-Netherlands), Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Indonesia International Students Mobility Award (IISMA), dan revitalisasi pendidikan vokasi.
 
Di bidang kebudayaan, Dubes Mayerfas menyebut beberapa kerja sama antarmuseum, seperti pengembalian benda-benda bersejarah dan pameran bersama antara Rijksmuseum Amsterdam dan Museum Nasional tahun 2022.

Dubes Mayerfas menyampaikan aprisesiasi setinggi-tingginya kepada para Indonesianis, yang atas kontribusinya -- baik secara langsung maupun tidak langsung -- berhasil memperkuat diplomasi Indonesia-Belanda.
 
Indonesianis merupakan istilah bagi warga negara asing yang mempelajari beragam hal seputar Indonesia.
 
"Melalui hasil riset, para Indonesianis telah membantu kedua pemerintah kedua negara untuk saling memahami dengan lebih baik persoalan-persoalan politik, ekonomi, budaya," ungkapnya, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri RI, Jumat, 12 November 2021.
 
Kegiatan dilanjutkan sesi diskusi dan berbagi pengalaman dari para Indonesianis, yang dipandu oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Din Wahid. Dalam sesi ini, peserta menyampaikan pengalaman dan usulannya.
 
 

Salah satu isu yang diangkat dalam diskusi adalah turunnya minat kajian tentang Indonesia di Belanda. "Dahulu, di Universitas Leiden ada Departemen khusus mengkaji Indonesia. Saat ini, kajian tentang Indonesia menjadi bagian dari Kajian South and Southeast Asian," tutur Dubes Mayerfas.
 
Menanggapi hal tersebut, peserta menyampaikan bahwa penurunan minat bukan hanya terhadap kajian tentang Indonesia, tetapi juga kajian wilayah lain. "Jangan terlalu khawatir dengan masalah Indonesia. Kajian tentang Indonesia akan selalu menjadi perhatian kami," ujar Prof. Adriaan Bedner dari Leiden University.
 
Baca:  KBRI Den Haag Dukung Pemberdayaan Perempuan di Bidang Sains
 
Hal lain yang menjadi isu yang dibahas dalam pertemuan adalah mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda, sebagian besarnya melakukan kajian tentang Indonesia. "Padahal kami juga ingin ada mahasiswa yang mengkaji Belanda, tidak melulu mengkaji Indonesia," ungkap Prof. Bart Barendregt dari Leiden University.
 
Masalah kesinambungan melakukan riset bagi alumni juga menjadi sorotan dalam diskusi. Menurut mereka, banyak doktor-doktor alumni Belanda yang setelah kembali ke Indonesia, tidak lagi meneruskan risetnya. Hal ini disebabkan karena mereka terlalu sibuk dan tenggelam dalam melakukan tugas-tugas adminsitratif dalam karier mereka.
 
Pertemuan Indonesianis ini telah direncanakan sejak lama, tetapi karena situasi pandemi Covid-19, baru dapat dilaksanakan pada 9 November dengan protokol kesehatan sesuai kebijakan terbaru Pemerintah Belanda.
 
Kerja sama pendidikan dan kebudayaan antara Indonesia dan Belanda telah lama terjalin. Di bawah payung Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 2016 dan 2017, saat ini terdapat lebih dari 200 MoU antara universitas-universitas di Indonesia dan Belanda yang mencakup berbagai program, di antaranya, pertukaran pelajar, gelar ganda, visiting professor, dan riset serta publikasi bersama.
 
Kegiatan ditutup makan siang dengan kuliner khas Indonesia. Para tamu menyampaikan apresiasi mereka terhadap inisiatif KBRI Den Haag. Selain sebagai sarana berbagi pandangan, pertemuan ini juga menjadi pelepas rindu para Indonesianis di Belanda.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan