Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Mayerfas, kembali menegaskan bahwa upaya Indonesia dalam pemberdayaan perempuan ada di setiap tingkatan, baik nasional, regional, maupun global. Bagi Indonesia, berinvestasi pada perempuan berarti berinvestasi dalam hak asasi manusia.
Sebagai pembicara utama, Duta Besar Odette Melono, Wakil Direktur Jenderal Organisasi Anti Senjata Kimia (OPCW), menekankan pentingnya keterbukaan dalam memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk mendapatkan akses, khususnya di bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM). OPCW mengakui adanya keterbukaan dan perubahan yang dilakukan untuk memberikan akses kepada perempuan, baik pada organ teknis maupun pembuat kebijakan di OPCW.
Baca: Kominfo Dukung Pemberdayaan Perempuan di Industri Teknologi
Webinar menghadirkan panelis yang menginspirasi, yaitu Dr. Carina Citra Dewi Joe, Profesor Catherine Ngila, dan Marina Ika Irianti untuk berbagi pengalaman inspiratif dan perspektif wawasan mereka di bidang STEM.
Beberapa masukan berharga dari panelis adalah pentingnya dukungan dari keluarga, masyarakat, pemerintah, akademisi, dan industri, untuk memberikan kesempatan dan akses yang sama baik kepada laki-laki maupun perempuan dalam meniti karier di bidang STEM, sekaligus memastikan kompetensi yang dibutuhkan untuk bidang tersebut terpenuhi.
Paradigma bahwa wanita harus berada di wilayah domestik perlu diubah untuk mendorong agar perempuan dan anak perempuan dapat mengejar aspirasi mereka di bidang STEM.
Media juga merupakan agen penting dalam mengedepankan kesetaraan gender dan akses yang sama di semua sektor termasuk STEM. Terakhir, panelis membagikan pesan yang baik untuk para perempuan yang memiliki cita-cita di bidang STEM, yaitu percaya diri dan berani dalam mewujudkan aspirasi mereka.?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News