"Saya senang Perdana Menteri tidak terluka. Saya mengapresiasi kepemimpinan beliau dalam menyerukan ketenangan dan dialog demi melindungi institusi negara dan memperkuat demokrasi di Irak," ujar Biden, dilansir dari Arutz Sheva, Senin, 8 November 2021.
Ia mengaku telah mengerahkan tim keamanan nasional AS untuk menawarkan bantuan kepada otoritas Irak dalam menginvestigasi serangan terhadap rumah PM al-Kadhimi di Baghdad.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan via Twitter bahwa dirinya telah berbicara dengan PM al-Kadhimi.
"Baru berbicara dengan Perdana Menteri al-Kadhimi untuk menekankan kembali kemitraan kami, dan mendiskusikan bagaimana Amerika Serikat dapat mendukung kedaulatan dan stabilitas Irak," sebut Blinken.
Dua pejabat Irak mengonfirmasi bahwa PM al-Kadhimi tidak terluka dalam serangan, namun tujuh pengawalnya terluka. Serangan pada akhir pekan kemarin itu berasal dari tiga pesawat nirawak (drone) yang dipasangi bahan peledak.
Di Baghdad, PM al-Kadhimi mengklaim telah berhasil mengidentifikasi para pelaku penyerangan di rumahnya. "Kami akan mengejar mereka yang telah melakukan kejahatan ini. Kami mengetahui mereka dengan baik, dan kami akan segera mengungkap identitas mereka," ujar pernyataan dari kantor PM Irak di Baghdad.
Menurut PM al-Kadhimi, para pelaku penyerangan adalah mereka yang juga pernah membunuh Nibras Farman, seorang petinggi Badan Intelijen Nasional Irak (INIS).
"Mereka akan kami seret ke hadapan hukum," tegas PM al-Kadhimi.
Baca: PM Irak Klaim Telah Identifikasi Pelaku Percobaan Pembunuhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id