Warga Inggris beraktivitas dengan memakai masker di salah satu sudut kota London, 12 Januari 2021. (Tolga Akmen / AFP)
Warga Inggris beraktivitas dengan memakai masker di salah satu sudut kota London, 12 Januari 2021. (Tolga Akmen / AFP)

Inggris Cabut Sebagian Besar Pembatasan Covid-19

Willy Haryono • 19 Juli 2021 11:43
London: Pemerintah Inggris resmi mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19 per hari ini, Senin, 19 Juli 2021, sesuai jadwal semula. Pembatasan dicabut meski sejumlah pakar mengingatkan langkah tersebut dapat memicu konsekuensi berbahaya, termasuk lonjakan kasus harian Covid-19.
 
Mulai Senin dini hari tadi, kelab malam di seantero Inggris mulai dibuka kembali dan tempat-tempat usaha sejenis juga dapat beroperasi dalam kapasitas penuh.
 
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson -- yang menjalani isolasi mandiri usai menteri kesehatan Sajid Javid positif Covid-19 -- meminta masyarakat untuk tetap waspada. Ia juga meminta warga Inggris yang belum divaksinasi untuk segera melakukannya.

Baca:  Kontak dengan Menkes yang Terpapar Covid-19, PM Inggris Jalani Karantina
 
PM Johnson membela keputusannya mencabut sebagian besar pembatasan, meski sejumlah ilmuwan mengkhawatirkan konsekuensi setelahnya. Terlebih, angka infeksi harian Covid-19 di Inggris juga sempat melampaui 50 ribu.
 
"Jika tidak dilakukan sekarang, maka kami baru bisa membuka (perekonomian) di musim gugur atau musim dingin, saat virus memiliki keuntungan di tengah udara dingn," kata PM Johnson dalam sebuah pesan video, dilansir dari laman AFP.
 
"Ini adalah momen yang tepat, tapi kita harus menjalankannya secara berhati-hati," sambung dia.
 
Jonathan Ashworth, juru bicara kesehatan Partai Buruh yang merupakan kubu oposisi, menilai pemerintahan PM Johnson bertindak terlalu "gegabah." Ia menyerukan kembali pernyataan beberapa pakar, bahwa pembukaan perekonomian yang terlalu cepat dapat membahayakan kesehatan global.
 
"Kami menentang pembukaan (perekonomian) tanpa ada langkah-langkah persiapan sebelumnya," tutur Ashworth 
 
Pemerintahan PM Johnson mengatakan bahwa masalah tingkat keterisian rumah sakit sudah dapat dikendalikan. Namun profesor Neil Ferguson dari Imperial College London memprediksi Inggris akan mencapai 100 ribu kasus harian di masa mendatang, yang disebutnya bisa saja terjadi akibat penyebaran varian Delta.
 
"Pertanyaannya adalah, apakah kita dapat mengatasinya jika angka (kasus) bertambah dua kali lipat atau lebih tinggi lagi?" tanya Ferguson kepada saluran televisi BBC.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan