Mereka diketahui melakukan karantina setelah bertemu dengan Menteri Kesehatan Sajid Javid, yang sejak itu dinyatakan positif covid-19. "Tolong, tolong, tolong, hati-hati," kata Johnson dalam sebuah video dari isolasi pada Minggu, seperti dikutip France24, Senin 19 Juli 2021.
Baca: Sudah 2 Kali Divaksinasi, Menteri Kesehatan Inggris Positif Covid-19.
Pemerintah Inggris dilemparkan ke dalam kekacauan pada Minggu oleh aturannya sendiri tentang isolasi diri covid-19 tepat ketika secara kontroversial bersiap untuk membuang pembatasan pandemi di Inggris, yang disebut ‘Freedom Day atau Hari Kebebasan’.
“Perdana Menteri Boris Johnson dan Menteri Keuangan Rishi Sunak akan bekerja jarak jauh dalam seminggu ke depan, setelah mereka melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi covid-19,” kata pernyatan kantor PM Inggris, Downing Street.
Menteri Kesehatan Sajid Javid mengonfirmasi pada hari Sabtu bahwa ia telah dites positif covid-19 dan sekarang mengasingkan diri selama 10 hari.
Menurut Sunday Times, Javid sempat mengadakan pertemuan "panjang" dengan Johnson pada Jumat. Tentu ini menjadi ancaman baru bagi Perdana Menteri Johnson setelah hampir meninggal karena covid-19 tahun lalu.
Javid juga muncul bersama para menteri di parlemen minggu lalu, dan satu sumber pemerintah mengatakan kepada surat kabar The Telegraph: “Tidak heran bagi saya pada akhirnya separuh kabinet berakhir dalam isolasi pada akhir minggu."
Awalnya, juru bicara Downing Street mengatakan baik Johnson dan Sunak mengambil bagian dalam percontohan pemerintah yang memungkinkan mereka untuk terus bekerja dari kantor mereka, sambil mengasingkan diri di luar pekerjaan.
Namun dalam pembaruan setelah badai kemarahan atas pengumuman tersebut, juru bicara membalikkan posisi dan mengatakan tidak ada pejabat yang berpartisipasi dalam uji coba, tetapi akan melakukan tugas dari jarak jauh.
Johnson akan tetap berada di Checkers barat laut London, tempat ia tinggal ketika dihubungi oleh pejabat pelacakan covid-19 dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS).
Penerapan kebijakan khusus bagi para pejabat telah memicu kegemparan di antara pengguna media sosial dan politisi oposisi. Khususnya setelah jutaan anak sekolah dan pekerja dipaksa untuk tinggal di rumah di bawah aturan pelacakan.
Wakil Pemimpin Partai Buruh Angela Rayner mengatakan, “Pemerintah ini memperlakukan publik dengan penghinaan dan menganggap mereka berada di atas hukum dan aturan tidak berlaku untuk mereka," tulisnya.
Perkembangan itu terjadi tepat ketika pemerintah Johnson bersiap untuk membuang sebagian besar pembatasan pandemi di Inggris pada Senin. Meskipun tingkat infeksi harian sekarang mencapai 50.000 - hanya di belakang Indonesia dan Brasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id