Zelensky mengatakan kepada kantor berita Axios bahwa pemerintahan Biden tidak menginformasikan dirinya mengenai pembebasan sanksi AS terhadap proyek pembangunan pipa Rusia, yang dipandang Ukraina sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.
Proyek pipa tersebut -- Nord Stream 2 -- sedang dibangun melewati wilayah Jerman dan dikabarkan sudah hampir mencapai fase akhir. Jaringan pipa ini memungkinkan Rusia mengirim gas alam ke Eropa barat tanpa melewati Ukraina.
Menurut Zelensky, hanya AS yang dapat menghentikan proyek Nord Stream 2.
"(Nord Stream 2) ini adalah senjata sungguhan yang ada di tangan Federasi Rusia," kata Zelensky kepada Axios, dilansir oleh The Hill pada Minggu, 6 Juni 2021.
"Saya tidak mengerti, mengapa peluru dari senjata seperti ini diberikan dari negara hebat seperti Amerika Serikat," sambungnya.
Biden dijadwalkan bertemu Putin di Jenewa pada 16 Juni mendatang. Zelensky mengatakan, Biden sebelumnya sempat mengirimkan "sinyal langsung" kepada dirinya bahwa AS siap memblokade proyek Nord Stream 2.
Namun pada akhirnya AS membebaskan sanksi terhadap proyek tersebut, dengan salah satu alasannya adalah menjaga hubungan baik dengan Jerman.
Baca: Rusia Tegaskan Putin Siap Diskusikan Apapun dengan Biden
Mengaku memahami pentingnya menjalin hubungan baik, Zelensky tetap menyayangkan keputusan AS tersebut. "Berapa banyak nyawa warga Ukraina yang harus dikorbankan atas hubungan antara AS dan Jerman?" tanya Zelensky.
Ia menegaskan dirinya yakin Biden masih mampu menghentikan Nord Stream 2. "Saya masih percaya, karena Biden menurut saya adalah Jordan di dunia politik," ungkapnya, merujuk pada legenda NBA, Michael Jordan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News