"Kami siap berbicara. Kami tidak punya topik-topik yang tabu. Kami akan mendiskusikan apapun yang kami pikir memang penting," ucap Lavrov dalam sebuah konferensi pers di Moskow.
"Pertanyaan apapun dari Amerika, kami siap menjawabnya, termasuk untuk isu HAM," sambung dia, dikutip dari laman Fars News Agency pada Selasa, 1 Juni 2021.
Namun Lavrov menekankan, isu HAM yang nanti diangkat harus berlaku dua arah, atau dengan kata lain, yang terjadi di Rusia dan AS. Untuk AS, Lavrov menyinggung mengenai persekusi pemerintah AS terhadap mereka yang dituduh terlibat dalam kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu.
Menurut Lavrov, isu kerusuhan tersebut juga bisa dikaitkan ke HAM, dan perlu dibahas saat Biden dan Putin bertemu di Jenewa.
"Kami mengikuti persekusi orang-orang yang dituduh terlibat kerusuhan pada 6 Januari tahun ini. Ada banyak hal menarik dari sudut pandang hak kelompok oposisi, dan cara melindungi hak-hak itu," sebut Lavrov.
Pernyataan Lavrov disampaikan satu hari usai Biden menegaskan dirinya akan mengambil sikap tegas terhadap isu kebebasan sipil saat bertemu Putin. Tekad itu disampaikan Biden dalam pidato Memorial Day di Delaware.
"Saya akan bertemu Presiden Putin dalam beberapa pekan ke depan di Jenewa. Saya akan menegaskan bahwa kita semua tidak bisa dia saja melihat dirinya melanggar hak-hak tersebut," sebut Biden.
"Inilah saatnya mengingatkan semua orang mengenai siapa sebenarnya kita," sambung dia.
Biden dan Putin akan bertemu untuk kali pertama secara tatap muka sejak Donald Trump tak lagi menjadi presiden AS. Rusia mengaku hendak membicarakan berbagai hal dengan AS, namun kemungkinan bukan mengenai pemulihan hubungan kedua negara.
Baca: Biden dan Putin akan Bertemu di Jenewa pada 16 Juni Mendatang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id