"Karena belum adanya pengawas lalu lintas udara serta otoritas penerbangan di Afghanistan, pesawat sipil AS dilarang beroperasi dalam ketinggian berapa pun di langit Afghanistan," ucap FAA, dikutip dari laman Fox Business, Selasa, 31 Agustus 2021.
FAA menyebut maskapai AS boleh menggunakan rute jet di dekat perbatasan timur Afghanistan. Jika pesawat maskapai AS harus terbang dari dan menuju Afghanistan, maka diwajibkan untuk terlebih dahulu meminta persetujuan FAA.
Pesawat militer yang mengangkut pasukan terakhir AS telah lepas landas dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, satu menit menjelang Selasa dini hari waktu setempat. Penerbangan terakhir itu menandai berakhirnya perang terpanjang dalam sejarah AS yang dimulai pada 2001.
Kelompok Taliban merayakan kepergian AS dengan menembakkan senjata api ke udara. Pada Selasa pagi, sekelompok petinggi Taliban berjalan di beberapa area bandara Kabul sebagai gestur simbolik berakhirnya 'penjajahan' AS.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa Afghanistan akhirnya meraih "kemerdekaan penuh" usai kepergian pasukan AS.
Meski operasional bandara Kabul belum kembali normal, Taliban berjanji akan melanjutkan penerbangan domestik dan internasional. Pernyataan tersebut disampaikan jubir kantor politik Taliban, Mohammad Naeem.
Baca: Taliban Ingin Lanjutkan Penerbangan Domestik dan Internasional di Kabul
Taliban juga mengaku segera membentuk pemerintahan inklusif yang terdiri dari jajaran tokoh lintas etnis di Afghanistan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News