Pefki: Sebanyak ribuan orang telah meninggalkan rumah mereka di Pulau Evia, Yunani, saat kebakaran hutan membakar tak terkendali untuk hari keenam pada Minggu. Kapal feri disiagakan untuk evakuasi lebih lanjut setelah membawa banyak orang ke tempat yang aman melalui laut.
Kebakaran di Evia, pulau terbesar kedua di Yunani, dengan cepat menyebar ke beberapa bagian, merobek ribuan hektar hutan murni di bagian utaranya, dan memaksa evakuasi puluhan desa. Api melahap rumah-rumah di lima desa tetapi tingkat kerusakan sepenuhnya tidak segera diketahui.
Baca: Ribuan Petugas Pemadam Kebakaran Yunani Terus Berjuang Atasi Kebakaran Hutan.
"(Ini) seperti film horor," kata seorang pengungsi yang tengah hamil yang menyebut namanya sebagai Mina, setelah dia naik feri penyelamat di kota Pefki, di mana abu yang jatuh menutupi pelabuhan.
"Tapi sekarang ini bukan filmnya, ini kehidupan nyata, ini adalah kengerian yang telah kita jalani selama seminggu terakhir," kata Mina, seperti dikutip AFP, Senin 9 Agustus 2021.
Kebakaran hutan telah terjadi di banyak bagian negara itu selama gelombang panas selama seminggu, yang terburuk di Yunani dalam tiga dekade, dengan suhu yang membakar dan angin panas menciptakan kondisi jilatan api yang lebih parah. Di seluruh negeri, lahan hutan telah terbakar dan puluhan rumah serta bisnis telah hancur.
Sejak Selasa, penjaga pantai telah mengevakuasi lebih dari 2.000 orang, termasuk banyak penduduk lanjut usia, dari berbagai bagian Evia, yang terhubung ke daratan melalui jembatan, dalam penyelamatan laut yang dramatis saat langit malam berubah menjadi merah apokaliptik. Yang lain meninggalkan desa mereka dengan berjalan kaki semalaman, berjalan di sepanjang jalan yang dipenuhi pohon-pohon yang terbakar.
"Sebuah rumah terbakar di sini," ujar seorang wanita kepada kru darurat di tanah di pemukiman Vasilika, sambil menunjuk ke api yang membakar di kejauhan.
Warga melihat api yang terus mendekati pemukiman. Foto: AFP
Gubernur Yunani tengah, Fanis Spanos, mengatakan situasi di utara pulau itu ‘sangat sulit’ selama hampir seminggu. "Bagian depan sangat besar, area lahan yang terbakar sangat luas," katanya kepada Skai TV.
“Hingga saat ini lebih dari 2.500 orang telah ditampung di hotel dan tempat penampungan lainnya,” imbuh Spanos.
Yunani telah mengerahkan tentara untuk membantu memerangi api dan beberapa negara termasuk Prancis, Mesir, Swiss dan Spanyol juga telah mengirim bantuan termasuk pesawat pemadam kebakaran. Sedangkan Lebih dari 570 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api di Evia, di mana dua front aktif terbakar di utara dan selatan pulau itu.
Di Desa Psaropouli, warga yang dievakuasi mengaku marah. "Saya kehilangan rumah saya, tidak akan ada yang sama keesokan harinya," kata seorang wanita yang menyebut namanya sebagai Vasilikia.
"Ini bencana. Besar sekali. Desa kami hancur, tidak ada yang tersisa dari rumah kami, properti kami, tidak ada, tidak ada apa-apa," tegasnya.
Wakil menteri perlindungan sipil Yunani, Nikos Hardalias, mengatakan kru darurat sedang melakukan "upaya manusia super" melawan berbagai bidang kebakaran.
“Keadaan akan sulit," katanya saat pengarahan darurat pada Minggu malam. Sebelumnya, dia mengatakan pesawat pengebom air di wilayah tersebut menghadapi beberapa rintangan termasuk jarak pandang rendah yang disebabkan oleh gumpalan asap tebal yang membubung di atas pegunungan dan turbulensi.
Kebakaran di kaki Gunung Parnitha yang melanda pinggiran utara Athena telah dipadamkan tetapi kondisi cuaca berarti masih ada ancaman tinggi yang bisa menyala lagi.
Kebakaran di Evia, pulau terbesar kedua di Yunani, dengan cepat menyebar ke beberapa bagian, merobek ribuan hektar hutan murni di bagian utaranya, dan memaksa evakuasi puluhan desa. Api melahap rumah-rumah di lima desa tetapi tingkat kerusakan sepenuhnya tidak segera diketahui.
Baca: Ribuan Petugas Pemadam Kebakaran Yunani Terus Berjuang Atasi Kebakaran Hutan.
"(Ini) seperti film horor," kata seorang pengungsi yang tengah hamil yang menyebut namanya sebagai Mina, setelah dia naik feri penyelamat di kota Pefki, di mana abu yang jatuh menutupi pelabuhan.
"Tapi sekarang ini bukan filmnya, ini kehidupan nyata, ini adalah kengerian yang telah kita jalani selama seminggu terakhir," kata Mina, seperti dikutip AFP, Senin 9 Agustus 2021.
Kebakaran hutan telah terjadi di banyak bagian negara itu selama gelombang panas selama seminggu, yang terburuk di Yunani dalam tiga dekade, dengan suhu yang membakar dan angin panas menciptakan kondisi jilatan api yang lebih parah. Di seluruh negeri, lahan hutan telah terbakar dan puluhan rumah serta bisnis telah hancur.
Sejak Selasa, penjaga pantai telah mengevakuasi lebih dari 2.000 orang, termasuk banyak penduduk lanjut usia, dari berbagai bagian Evia, yang terhubung ke daratan melalui jembatan, dalam penyelamatan laut yang dramatis saat langit malam berubah menjadi merah apokaliptik. Yang lain meninggalkan desa mereka dengan berjalan kaki semalaman, berjalan di sepanjang jalan yang dipenuhi pohon-pohon yang terbakar.
"Sebuah rumah terbakar di sini," ujar seorang wanita kepada kru darurat di tanah di pemukiman Vasilika, sambil menunjuk ke api yang membakar di kejauhan.
Warga melihat api yang terus mendekati pemukiman. Foto: AFP
Gubernur Yunani tengah, Fanis Spanos, mengatakan situasi di utara pulau itu ‘sangat sulit’ selama hampir seminggu. "Bagian depan sangat besar, area lahan yang terbakar sangat luas," katanya kepada Skai TV.
“Hingga saat ini lebih dari 2.500 orang telah ditampung di hotel dan tempat penampungan lainnya,” imbuh Spanos.
Yunani telah mengerahkan tentara untuk membantu memerangi api dan beberapa negara termasuk Prancis, Mesir, Swiss dan Spanyol juga telah mengirim bantuan termasuk pesawat pemadam kebakaran. Sedangkan Lebih dari 570 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api di Evia, di mana dua front aktif terbakar di utara dan selatan pulau itu.
Di Desa Psaropouli, warga yang dievakuasi mengaku marah. "Saya kehilangan rumah saya, tidak akan ada yang sama keesokan harinya," kata seorang wanita yang menyebut namanya sebagai Vasilikia.
"Ini bencana. Besar sekali. Desa kami hancur, tidak ada yang tersisa dari rumah kami, properti kami, tidak ada, tidak ada apa-apa," tegasnya.
Wakil menteri perlindungan sipil Yunani, Nikos Hardalias, mengatakan kru darurat sedang melakukan "upaya manusia super" melawan berbagai bidang kebakaran.
“Keadaan akan sulit," katanya saat pengarahan darurat pada Minggu malam. Sebelumnya, dia mengatakan pesawat pengebom air di wilayah tersebut menghadapi beberapa rintangan termasuk jarak pandang rendah yang disebabkan oleh gumpalan asap tebal yang membubung di atas pegunungan dan turbulensi.
Kebakaran di kaki Gunung Parnitha yang melanda pinggiran utara Athena telah dipadamkan tetapi kondisi cuaca berarti masih ada ancaman tinggi yang bisa menyala lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
