Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Yunani. Foto: AFP.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Yunani. Foto: AFP.

Ribuan Petugas Pemadam Kebakaran Yunani Terus Berjuang Atasi Kebakaran Hutan

Marcheilla Ariesta • 08 Agustus 2021 08:37
Athena: Ribuan petugas pemadam kebakaran masih terus berjuang memadamkan api yang melahap sejumlah hutan di Yunani. Kebakaran tersebut menyebabkan ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal, tapi hujan lebat membawa kelonggaran bagi Turki yang juga dilanda bencana.
 
Lebih dari 1.450 petugas pemadam kebakaran Yunani dikerahkan untuk memerangi kebakaran hutan. Mereka didukung sedikitnya 15 pesawat dan bala bantuan dari negara lain.
 
"Kami mengirim tim pemadam kebakaran berpengalaman untuk mendukung petugas pemadam kebakaran Yunani yang saat ini memerangi kobaran api besar," ujar Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, dalam cuitan di Twitter-nya.

Dilansir dari AFP, Minggu, 8 Agustus 2021, Mesir juga rencana akan mengirimkan dua helikopter, sedangkan Spanyol satu pesawat pemadam kebakaran Canadair.
 
Dengan angin kencang dan suhu hingga 38 derajat Celcius, diperkirakan kebakaran di Yunani masih akan berlanjut hingga beberapa hari. Namun, kebakaran tahun ini lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
 
Dalam 10 hari saja, sebanyak 56.655 hektar wilayah di Yunani terbakar. Padahal, rata-rata jumlah kebakaran di periode yang sama antara 2008 hingga 2020 adalah 1.700 hektar.
 
"Ketika musim panas yang mengerikan ini berakhir, kami akan membalikkan kerusakan secepat mungkin," janji Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis.
 
Baca juga: Petugas Pemadam Yunani Tewas saat Berupaya Lawan Kebakaran Hutan
 
Di Pefkofyto, di utara Athena, pensiunan Tasos Tsilivakos berjuang menahan air matanya.
 
"Ini adalah bencana yang mengerikan," katanya kepada AFP.
 
"Saya benar-benar takut bahwa mungkin hanya cicit kita yang memiliki kesempatan untuk berjalan lagi di daerah ini," imbuhnya.
 
Seorang pria berusia 62 tahun dari dekat Agios Stefanos mengatakan, setelah dievakuasi dia harus menonton rumahnya terbakar di televisi. "Anak saya masih menangis karena shock," katanya.
 
Yunani dan Turki telah memerangi kebakaran hebat selama lebih dari seminggu karena wilayah tersebut mengalami gelombang panas terburuk dalam beberapa dekade. Para pejabat dan ahli telah menghubungkan peristiwa cuaca yang intens seperti itu dengan perubahan iklim.
 
Sejauh ini, api telah membunuh dua orang di Yunani dan delapan di Turki, dengan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit di sana selama 10 hari kebakaran.
 
Laporan PBB yang dilihat oleh AFP menyebut kawasan Mediterania sebagai "titik panas perubahan iklim", memperingatkan bahwa gelombang panas, kekeringan, dan kebakaran akan menjadi lebih ganas di masa depan, yang dipicu oleh kenaikan suhu.
 
Tapi cuaca memberi Turki sedikit kelegaan pada Sabtu. Para pejabat di kota pesisir Turki Antalya mengatakan kobaran api dapat dikendalikan di provinsi barat daya setelah hujan di sana.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan