Saat kejadian, ribuan orang menyerbu masuk ke gedung Kongres, Istana Kepresidenan dan juga Mahkamah Agung Brasil. Mereka menghancurkan jendela dan perabotan, merusak beberapa karya seni, dan meninggalkan grafiti berisi seruan dilakukannya kudeta militer.
Penyerbuan tersebut dipicu ketidakpuasan massa pendukung Bolsonaro atas hasil pemilu Brasil 2022, di mana Luiz Inacio Lula da Silva keluar sebagai pemenang.
Mengantisipasi penyerbuan serupa, pemerintah kota Brasilia menggandakan pengamanan di Esplanade of Ministries dan Three Powers Square, kompleks pemerintahan utama di Brasil.
"Satu batalion polisi militer yang bertanggung jawab atas keamanan akan ditingkatkan dari 248 menjadi 500 anggota secara permanen," kata pelaksana tugas gubernur wilayah, Celina Leao, dilansir dari AFP, Selasa, 17 Januari 2023.
Leao menggantikan Ibaneis Rocha, yang menjadi target penyelidikan atas keterkaitannya dengan penyerbuan.
Wakil Menteri Kehakiman Brasil Ricardo Cappelli mengatakan, para penyelidik berusaha menentukan apakah ada "kalangan profesional" di antara para perusuh yang menuntut kudeta militer untuk menggulingkan Lula.
Didelegasikan eksekutif untuk mengambil alih keamanan di Brasilia setelah kekerasan, Cappelli mengutip keterangan saksi dari "orang-orang yang mengetahui medan, taktik tempur" di antara para demonstran.
Lula dan menteri kehakimannya sama-sama mengatakan, kerusuhan tidak mungkin terjadi tanpa adanya bantuan orang dalam, termasuk dari pasukan keamanan.
Brasilia berada di bawah kendali federal berdasarkan keputusan presiden sejak penyerbuan yang dilakukan pendukung Bolsonaro. "Sebanyak 44 polisi militer terluka saat mempertahankan gedung pemerintah dari perusuh," kata Cappelli.
Tingkat kerusakan terhadap warisan nasional Brasil usai penyerbuan massa Bolsonaro masih belum dapat ditentukan.
Sementara itu, kantor kejaksaan mengajukan dakwaan resmi terhadap 39 orang di antara sekitar 1.200 orang yang masih ditahan atas penyerbuan di Brasilia.
"Kami berharap peristiwa seperti ini tidak terulang lagi," kata Jaksa Agung Brasil Augusto Aras. Ia juga memerintahkan pembekuan aset gabungan senilai 40 juta real milik 39 orang tersebut.
Bolsonaro, yang berada di Amerika Serikat saat kejadian, membantah terkait dengan penyerbuan tersebut. Namun belum lama ini, Mahkamah Agung Brasil berencana menyelidiki keterkaitan antara Bolsonaro dan penyerbuan.
Menurut Polisi Federal Brasil, 1.159 orang dari sekitar 2.000 tersangka perusuh yang awalnya ditahan, tetap ditahan.
Baca juga: Brasil Tangkap Sekutu Bolsonaro Terkait Penyerbuan Gedung Kongres
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News