Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan). Foto: AFP.
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan). Foto: AFP.

Antisipasi Serangan Rusia, AS Kerahkan 3.000 Pasukan ke Eropa Timur

Fajar Nugraha • 03 Februari 2022 02:09
Washington: Presiden Amerikan Serikat (AS) Joe Biden telah menyetujui pengerahan sekitar 3.000 tentara tambahan Amerika ke Eropa Timur. Ini menjadi langkah untuk antisipasi serangan Rusia ke Ukraina.
 
"Pasukan, termasuk 1.000 yang sudah berada di Eropa, akan menuju ke sekutu NATO di sisi timur aliansi," ujar pejabat AS, seperti dikutip dari The New York Times, Kamis 3 Februari 2022.
 
Pengiriman pasukan untuk meyakinkan sekutu NATO di tengah ancaman invasi Rusia di Ukraina. Biden akan melindungi sekutu NATO Amerika dari agresi Rusia.

"Sebagian besar pasukan akan dikirim ke Polandia dan Rumania," kata seorang pejabat senior.
 
Baca: Rusia dan AS Bertengkar Mengenai Ukraina di DK PBB
 
Juru Bicara Pentagon, John Kirby, diperkirakan akan mengumumkan penempatan pada Rabu, 2 Februari 2022 pukul 10 pagi. Keputusan Presiden datang beberapa hari setelah para pemimpin Pentagon mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengerahkan pasukan dan perangkat keras militer yang diperlukan untuk melakukan invasi ke Ukraina.
 
Pejabat senior Kementerian Pertahanan juga mengatakan bahwa kebuntuan yang tegang membawa Amerika Serikat, sekutu NATO-nya, dan Rusia ke wilayah yang belum dipetakan.
 
"Jumlah tentara Rusia yang dikumpulkan di perbatasan Ukraina telah mencapai 100.000," kata para pejabat, secara terbuka mengkonfirmasi untuk pertama kalinya apa yang telah dijelaskan oleh para analis intelijen selama berminggu-minggu.
 
Saat ini ada 4.000 tentara Amerika yang dikerahkan ke Polandia, serta sekitar 100 pasukan AS di Lituania, dan 60 di Latvia dan Estonia dalam tugas rotasi sementara.
 
"Pasukan rotasi kami disengaja dan bersifat defensif dan memungkinkan kami untuk tetap gesit dan fleksibel dengan sekutu NATO kami untuk mengatasi lingkungan keamanan yang kompleks dan dinamis di mana kami beroperasi," kata Letnan Kolonel Tony Semelroth, juru bicara Pentagon.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan