Setelah lima jam negosiasi, Macron memperingatkan kedua belah pihak perlu bekerja cepat untuk menghindari risiko eskalasi.
"Saat ini ketegangan meningkat dan risiko destabilisasi meningkat. Baik Rusia maupun Eropa tidak menginginkan kekacauan atau ketidakstabilan saat negara-negara tengah menderita pandemi (covid-19)," kata Macron dalam sambutannya, dilansir dari The Guardian, Selasa, 8 Februari 2022.
Baca: Usai Bertemu Presiden Prancis, Putin Siap Kompromi dengan Barat.
Macron akan melanjutkan perjalanannya ke Kiev untuk bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Ia berencana untuk memberitahu Putin mengenai hasil diskusi tersebut melalui sambungan telepon.
Tidak jelas bagaimana diplomasi ulang-alik Macron dapat memenuhi tuntutan Rusia yang meminta keanggotaan Ukraina dikesampingkan. Tapi tetap mempertahankan kebijakan pintu terbuka aliansi itu 'ekstensial untuk Eropa'.
Ada beberapa tanda kemajuan dari pembicaraan. Meskipun tidak membahas secara spesifik, Putin mengatakan ada kemungkungkinan untuk mempertimbangkan sejumlah proposal dan ide Macron.
"Untuk menjadi dasar bagi langkah kami selanjutnya," kata dia.
Namun, ia juga mengecam kebijakan pintu terbuka NATO dan mengatakan hal itu hanya akan menguntungkan Amerika Serikat (AS) saja.
Dia juga tampaknya 'menusuk' Zelenskiy dengan mengatakan bahwa Rusia siap menawarkan suaka politik kepada eks presiden Ukraina Petro Poroshenko, yang didakwa dengan pengkhianatan atas dugaan keterlibatannya dengan membiayai separatis yang didukung Moskow.
"Saya percaya (Poroshenko) membuat banyak kesalahan. Tapi saya juga yakin penuntutannya atas pengkhianatan berlebihan oleh seorang pemimpin yang berkuasa," kata Putin.
Saat pertemuan Macron dan Putin berlangsung, juru bicara Pentagon AS John Kirby mengatakan, Rusia menambah kemampuan pasukannya di sepanjang perbatasan dengan Ukraina dan di Belarus.
Para pejabat AS mengatakan, Moskow memiliki lebih dari 70 persen pasukan yang dibutuhkan untuk melancarkan serangan ke Ukraina. Beberapa analis yakin Kremlin mengulur waktu untuk membangunnya dalam negosiasi dengan para pemimpin Barat.
Sebelumnya, Macron memperingatkan agar tidak mengharapkan 'keajaiban' dalam pembicaraannya dengan Putin. Namun, Ia optimis akan menemukan kompromi atas keamanan Eropadan akan membujuk Putin tidak memerintahkan invasi.
Moskow juga berpikir sama untuk meredam ekspektasi dari pertemuan ini.
"Situasinya terlalu kompleks untuk mengharapkan terobosan yang menentukan dalam satu pertemuan," terang juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id