Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow, 7 Februari 2022 Foto: AFP
Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow, 7 Februari 2022 Foto: AFP

Usai Bertemu Presiden Prancis, Putin Siap Kompromi dengan Barat

Fajar Nugraha • 08 Februari 2022 08:18
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, dia siap untuk berkompromi dan akan melihat proposal yang diajukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron selama pembicaraan pada Senin. Sementara masih menyalahkan Barat karena meningkatkan ketegangan di Ukraina.
 
Muncul dari pertemuan di Kremlin yang berlangsung lebih dari lima jam, kedua pemimpin menyuarakan harapan bahwa solusi dapat ditemukan untuk krisis terburuk antara Rusia dan Barat sejak berakhirnya Perang Dingin.
 
Moskow telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasan Ukraina, menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka sedang mempersiapkan kemungkinan invasi ke tetangganya yang pro-Barat.

Barat telah berulang kali memperingatkan "konsekuensi parah" jika Rusia menyerang, dan Macron adalah pemimpin Barat pertama yang bertemu dengan Putin sejak dimulainya krisis pada Desember.
 
Berulang kali berterima kasih kepada pemimpin Prancis karena datang ke Moskow, Putin mengatakan pada konferensi pers bersama bahwa Macron telah mempresentasikan beberapa ide yang layak dipelajari.
 
"Sejumlah ide, proposal mungkin sebagai dasar untuk langkah lebih lanjut," kata Putin, seperti dikutip France24, Selasa 8 Februari 2022.
 
"Kami akan melakukan segalanya untuk menemukan kompromi yang cocok untuk semua orang,” jelasnya.
 
Dia tidak memberikan perincian apa pun tetapi mengatakan kedua pemimpin akan berbicara melalui telepon setelah Macron bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev pada Selasa.

Putin siap terlibat

Macron mengatakan dia membuat proposal konkret untuk mengatasi kekhawatiran Rusia dan Barat.
 
"Presiden Putin meyakinkan saya tentang kesiapannya untuk terlibat," ujar Macron.
 
"Tidak ada keamanan untuk Eropa jika tidak ada keamanan untuk Rusia,” ungkapnya.
 
Kepresidenan Prancis mengatakan proposal itu mencakup upaya dari kedua belah pihak untuk tidak mengambil tindakan militer baru, peluncuran dialog strategis baru dan upaya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian dalam konflik Kiev dengan separatis yang didukung Moskow di timur negara itu.
 
Putin kembali membantah bahwa Rusia harus disalahkan atas ketegangan tersebut.
 
"Mengatakan bahwa Rusia bertindak agresif adalah tidak logis," kata Putin.
 
“Bukan kami yang bergerak menuju perbatasan NATO,” katanya, mengacu pada penyebaran aliansi di Eropa timur.
 
Pertemuan di Moskow datang pada awal minggu diplomasi intens atas krisis Ukraina, dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga menjamu Kanselir Jerman Olaf Scholz di Washington pada Senin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan