Melalui kemitraan Advancing Cocoa Agroforestry towards Income, Value, and Environmental Sustainability (ACTIVE) selama empat tahun, USAID, Mars, dan I4DI akan mendukung para petani kecil meningkatkan produktivitas serta mata pencaharian mereka melalui praktik pertanian cerdas iklim.
Hal tersebut seperti meningkatkan pengelolaan sumber daya air untuk mengatasi kekeringan dan melindungi tanaman asli yang dapat meningkatkan penyimpanan karbon. Peningkatan pertanian kakao ini bisa berjalan seiring dengan penurunan emisi gas rumah kaca.
"Melalui praktik-praktik tersebut, petani akan menjadi bagian dari solusi untuk membangun ketangguhan Indonesia terhadap bencana alam terkait iklim yang semakin sering terjadi, seperti tanah longsor yang dapat merusak pertanian dan tanaman kakao," kata USAID dalam keterangan mereka, Jumat, 22 April 2022.
"Inisiatif ini juga akan berkontribusi pada pasokan komoditas kakao dari Indonesia yang dapat diandalkan serta tangguh iklim," sambung mereka.
Baca juga: Melalui USAID CEGAH, AS Dukung Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Amerika Serikat merupakan pasar tujuan terbesar kedua di dunia untuk komoditas ini. Sehingga memungkinkan para petani kecil mendapatkan penghasilan yang berkelanjutan.
Kontribusi USAID hingga USD3,5 juta kepada ACTIVE menegaskan kembali komitmen bersama Amerika Serikat dan Indonesia untuk memerangi perubahan iklim demi masa depan.
"Dengan mempromosikan praktik wanatani kakao berkelanjutan yang memitigasi perubahan iklim yang juga memungkinkan para petani untuk beradaptasi dengan konsekuensi iklim saat ini," terang USAID.
"USAID berkontribusi pada pendapatan yang lebih tinggi dan stabil bagi petani kakao serta industri kakao Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan di masa depan," imbuh mereka.
ACTIVE sendiri adalah kemitraan ke-11 yang dibentuk di bawah program HEARTH di mana USAID berinvestasi bersama dengan sektor swasta untuk memajukan kesejahteraan manusia dan bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News