Para pelajar di Ternate, Maluku Utara, di depan spanduk festival film yang diselenggarakan BPK dan didukung USAID pada 3 Maret 2017. (PadiPadi/Kedutaan Besar Amerika Serikat)
Para pelajar di Ternate, Maluku Utara, di depan spanduk festival film yang diselenggarakan BPK dan didukung USAID pada 3 Maret 2017. (PadiPadi/Kedutaan Besar Amerika Serikat)

Melalui USAID CEGAH, AS Dukung Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Marcheilla Ariesta • 17 November 2021 16:31
Jakarta: Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti pencapaian USAID CEGAH. Ini adalah program USAID yang menjelaskan dukungan pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap pemerintah dan masyarakat sipil Indonesia dalam mendorong transparansi, akuntabilitas, dan antikorupsi.
 
USAID CEGAH telah membantu upaya pemberantasan korupsi di Indonesia selama lebih kurang 5,5 tahun.
 
"Memperkuat akuntabilitas tata kelola pemerintahan membentengi demokrasi, mencegah konflik, mendorong lebih banyak peluang, dan memacu penciptaan lapangan kerja, kata Ryan Washburn, Direktur USAID.

"Korupsi dan kurangnya transparansi telah membatasi peluang sosial dan ekonomi, menghambat pembangunan, dan menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah," lanjutnya, dikutip dari pernyataan USAID, Rabu, 17 November 2021.
 
Baca:  USAID Tegaskan Komitmen Bantu Indonesia di Masa Pandemi
 
Ia menambahkan, Pemerintah Amerika Serikat merasa senang dapat mendukung upaya Indonesia untuk memperdalam upaya reformasi, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan responsif terhadap kebutuhan warga negara, dan membantu berkembangnya budaya akuntabilitas.
 
USAID CEGAH merupakan inisiatif anti-korupsi dengan dana senilai 23,6 juta dolar untuk memperkuat akuntabilitas di Indonesia melalui upaya terpadu peningkatan kapasitas bagi organisasi masyarakat sipil, media, sektor swasta, dan pemerintah serta lembaga independen lainnya.
 
Organisasi tersebut termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mahkamah Agung, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kejaksaan Agung (Kejagung), Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Ombudsman Republik Indonesia (ORI), serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
 
"Selamat kepada CEGAH. Beberapa output yang telah kami peroleh dari kerja sama proyek CEGAH akan kami teruskan, manfaatkan dan akan kami sinkronkan dengan kegiatan pemerintah selama ini," kata Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.
 
Sementara itu, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Diah Natalisa menyatakan, selama lima tahun kerja sama antara Kementerian PANRB dengan USAID CEGAH dengan sangat baik.
 
"Terutama dalam upaya mengembangkan transparansi, menanggapi korupsi, dan maladministrasi, serta memperkuat upaya antikorupsi di Indonesia dengan membangun sebuah sistem untuk mengurangi peluang korupsi di Indonesia yaitu melalui SP4N - LAPOR!" lanjutnya.
 
Ke depan, USAID akan terus mendukung upaya Indonesia dalam memajukan tindakan pencegahan praktik-praktik korupsi dan kapasitas pengawasan yang lebih baik dari pihak pemerintah Indonesia untuk memantau dan mencegah korupsi.
 
USAID adalah badan pembangunan internasional terkemuka di dunia dan memimpin pembangunan internasional serta upaya kemanusiaan. Selama lebih dari 20 tahun, Pemerintah AS melalui USAID telah bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat pemerintah Indonesia dalam upaya memerangi korupsi di Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan